Masjid Nabawi, adalah salah satu mesjid terpenting
yang terdapat di Kota Madinah, Arab Saudi karena dibangun oleh Nabi
Muhammad saw. dan menjadi tempat makam beliau dan para sahabatnya.
Masjid ini merupakan salah satu masjid yang utama bagi umat Muslim
setelah Masjidil Haram di Mekkah dan Masjidil Aqsa di Yerusalem.]
Masjid Nabawi adalah masjid kedua yang dibangun
oleh Rasulullah saw., setelah Masjid Quba yang didirikan dalam
perjalanan hijrah beliau dari Mekkah ke Madinah. Masjid Nabawi dibangun
sejak saat-saat pertama Rasulullah saw. tiba di Madinah, yalah di tempat
unta tunggangan Nabi saw. menghentikan perjalanannya. Lokasi itu semula
adalah tempat penjemuran buah kurma milik anak yatim dua bersaudara
Sahl dan Suhail bin ‘Amr, yang kemudian dibeli oleh Rasulullah saw.
untuk dibangunkan masjid dan tempat kediaman beliau.
Awalnya, masjid ini berukuran sekitar 50 m × 50 m,
dengan tinggi atap sekitar 3,5 m[3] Rasulullah saw. turut membangunnya
dengan tangannya sendiri, bersama-sama dengan para shahabat dan kaum
muslimin. Tembok di keempat sisi masjid ini terbuat dari batu bata dan
tanah, sedangkan atapnya dari daun kurma dengan tiang-tiang penopangnya
dari batang kurma. Sebagian atapnya dibiarkan terbuka begitu saja.
Selama sembilan tahun pertama, masjid ini tanpa penerangan di malam
hari. Hanya di waktu Isya, diadakan sedikit penerangan dengan membakar
jerami.
Kemudian melekat pada salah satu sisi masjid,
dibangun kediaman Nabi saw. Kediaman Nabi ini tidak seberapa besar dan
tidak lebih mewah dari keadaan masjidnya, hanya tentu saja lebih
tertutup. Selain itu ada pula bagian yang digunakan sebagai tempat
orang-orang fakir-miskin yang tidak memiliki rumah.Belakangan,
orang-orang ini dikenal sebagai ahlussufah atau para penghuni teras
masjid.
Setelah itu berkali-kali masjid ini direnovasi dan
diperluas. Renovasi yang pertama dilakukan oleh Khalifah Umar bin
Khattab di tahun 17 H, dan yang kedua oleh Khalifah Utsman bin Affan di
tahun 29 H. Di jaman modern, Raja Abdul Aziz dari Kerajaan Saudi Arabia
meluaskan masjid ini menjadi 6.024 m² di tahun 1372 H. Perluasan ini
kemudian dilanjutkan oleh penerusnya, Raja Fahd di tahun 1414 H,
sehingga luas bangunan masjidnya hampir mencapai 100.000 m², ditambah
dengan lantai atas yang mencapai luas 67.000 m² dan pelataran masjid
yang dapat digunakan untuk salat seluas 135.000 m². Masjid Nabawi kini
dapat menampung kira-kira 535.000 jemaah.
Keutamaan Masjid Nabawi
Masjid Nabawi dari depan. Makam Nabi saw. terletak di bawah kubah hijau di sebelah kanan
Keutamaannya dinyatakan oleh Nabi saw., sebagaimana diterima dari Jabir ra. (yang artinya):
“Satu kali salat di masjidku ini, lebih besar
pahalanya dari seribu kali salat di masjid yang lain, kecuali di
Masjidil Haram. Dan satu kali salat di Masjidil Haram lebih utama dari
seratus ribu kali salat di masjid lainnya.” (Riwayat Ahmad, dengan sanad
yang sah)
Diterima dari Anas bin Malik bahwa Nabi SAW bersabda (yang artinya):
“Barangsiapa melakukan salat di mesjidku sebanyak
empat puluh kali tanpa luput satu kali salat pun juga, maka akan dicatat
kebebasannya dari neraka, kebebasan dari siksa dan terhindarlah ia dari
kemunafikan.” (Riwayat Ahmad dan Thabrani dengan sanad yang sah)
Dari Sa’id bin Musaiyab, yang diterimanya dari Abu Hurairah, bahwa Nabi SAW bersabda (yang artinya):
“Tidak perlu disiapkan kendaraan, kecuali buat
mengunjungi tiga buah masjid: Masjidil Haram, masjidku ini, dan Masjidil
Aqsa.” (Riwayat Bukhari, Muslim dan Abu Dawud)
Berdasarkan hadis-hadis ini maka Kota Medinah dan
terutama Masjid Nabawi selalu ramai dikunjungi umat Muslim yang tengah
melaksanakan ibadah haji atau umrah sebagai amal sunah.
Raudlah
Salah satu bagian Masjid Nabawi terkenal dengan
sebutan Raudlah (= taman surga). Doa-doa yang dipanjatkan dari Raudlah
ini diyakini akan dikabulkan oleh Allah swt. Raudlah terletak di antara
mimbar dengan makam (dahulu rumah) Rasulullah saw. Diterima dari Abu
Hurairah, bahwa Nabi saw. bersabda (yang artinya):
“Tempat yang terletak di antara rumahku dengan
mimbarku merupakan suatu taman di antara taman-taman surga, sedang
mimbarku itu terletak di atas kolamku.” (Riwayat Bukhari).
0 komentar:
Posting Komentar