Minggu, 21 Februari 2016

Air Terjun Bajuin kalimantan

Lokasinya … km dari Kota Pelaihari Kabupaten Tanah Laut, Kalsel. Dari Banjarmasin ke Kota Pelaihari selanjutnya ke poros jalan menuju Batulicin & Kotabaru (disepanjang jalan ini akan dilewati objek wisata Pantai Swarangan, Pantai Pagatan, Sungai Kusan dll).

Kiri kanan jalan menuju air terjun banyak terdapat perbukitan besar mirip gunung. Warnanya yang hijau keliatan cantik berpadu dengan menguningnya persawahan disekitarnya.
Tepat sebelum masuk kawasan Air Terjun Bajuin, ada simpang 2.Kalo ke kiri Air Terjun Bajuin & kalo ke kanan menuju Wisata Alam Goa Marmer
Dalam perjalanan menuju air terjun ditemukan bebatuan besar , tempat bagus untuk melihat  pemandangan bukit-bukit lain yang menghijau.Kayaknya bikin villa disini seru juga.

Batu ini seakan-akan jatuh dari langit.Memisah sendiri dr batu raksasa dibawahnya.

Dikawasan ini ditemukan 3 buah air terjun dengan ketinggian yang berbeda-beda. Air terjun yang paling tinggi lebih bagus dari pd air terjun dibawahnya.Untuk menuju air terjun tertinggi perlu pengalaman tracking .

Air terjun tingkat pertama. Airnya sangat jernih & adem. Banyak batu-batu besar berserakan menambah pesona alam sekitarnya.

Di kawasan ini juga terdapat Telaga Alam Batuah.Letaknya sangat dekat dengan area parkir mobil. Jadi bagi mereka yang ogah mendaki keatas, bisa mandi atau sekedar foto-foto di telaga ini.Disini banyak batu-batu besar yang dialiri air sungai yang jernih.
Share:

Air terjun subik tuha di Oku selatan





Selain Objek Wisata Danau Ranau dan Gunung Seminung, ternyata di Kawasan Kecamatan Banding Agung OKU Selatan Sumsel masih banyak objek wisata alam yang cukup menakjubkan dan patut di kunjungi para wisatawan yang datang ke Kabupaten Pemekaran OKU ini.

Salah satunya air terjun Subik Tuha, air terjun yang terletak di Desa Subik Tuha Kecamatan Banding Agung OKU Selatan.

Untuk datang ke lokasi air terjun dengan ketinggian sekitar 40 meter ini, bisa menggunakan sepeda motor ataupun mobil dengan menyusuri jalan di pinggiran danau ranau baik dari akses jalan Banding agung maupun akses jalan Pusri, suasana semakin sejuk dengan hamparan sawah dan pohon kelapa yang menjulang tinggi.

Untuk masuk ke objek wisata air terjun subik tuha ini cukup membayar Rp 1000 per pengunjung. “Mantab, air hempasan air terjun buat suasana menjadi sejuk,” kata Mira pengunjung dari Banyuasin kepada detiksumsel.com, Selasa (21/7/2015).

Air terjun ini jelas Mira cukup menarik untuk di kunjungi dan asik untuk foto – foto keluarga. “Ini wisata alam yang cukup mempesona,rugi kalau datang ke sini tidak mampir ke Air Terjun Subik Tuha,” katanya.

Dari pantauan dilokasi, para pengunjung yang datang ke objek wisata air terjun subik tuha ini cukup banyak,baik pengunjung lokal maupun yang datang dari luar Sumsel. Para pengunjung ada yang mandi ataupun hanya sekedar untuk berfoto dan bersantai di lokasi air terjun yang juga ada terdapat jembatan sehingga sangat jelas melihat suasana air terjun tersebut.
Share:

Pulau Umang

Pulau Umang. Tahukah Anda bahwa ujung barat Banten punya tempat wisata liburan keren selain Carita? Bila di pesisir selatan ada pantai Sawarna, di ujung banten ada Pulau Umang. Hanya 5 menit dari pulau Jawa. Oleh karenanya, layak untuk jadi daftar tujuan liburan tahun ini. Pulau Umang yang menawarkan berjuta pesona keindahan, seperti panorama pantai yang indah, pasir putih, olahraga pantai, penginapan yang nyaman, dan santapan yang lezat.

Pulau Umang masih terbilang di kawadan Provinsi Banten. Pulau ini memiliki pasir putih, air laut yang jernih dan berbagai fasilitas yang bisa memanjakan Anda. Dari jakarta, Anda harus menyusuri jalan darat relatif jauh menuju daerah Sumur, sekitar 183 km dari Jakarta lewat Pandeglang. Rute ini ditempuh kurang lebih 6 jam. Kemudian dilanjutkan dengan menyeberang laut menggunakan speedboat menuju Pulau Umang, dengan waktu tempuh hanya 5 menit.

Cukup muda untuk bisa berlibur ke Pulau Umang. Ada dua rute perjalanan darat yang bisa dilewati, yaitu keluar tol Serang Timur atau Cilegon Barat. Rute pertama lewat Tol Jakarta-Merak, keluar di Serang Timur (km 71), lantas mengikuti jalan Pandeglang sampai Labuan, kemudian menuju Taragong-Citeurup-Cigeulis-Cibaliung-Cimanggu dan akhirnya sampai di Sumur. Rute kedua, melalui Tol Jakarta-Merak, keluar di Cilegon Barat, lantas mengikuti Anyer-Carita sampai bertemu lagi dengan Labuan, kemudian mengikuti jalur yang sama dengan rute pertama sampai ke Sumur.

Lama dan penatnya waktu perjalanan akan terbayar setelah tiba dilokasi. Cottage dengan atap cantik berbentuk cangkang hewan umang-umang, yang menjadi ciri khas Pulau Umang, siap menyambut kedatangan Anda.

Banyak aktivitas yang bisa dilakukan di pulau Umang, seperti snorkeling, bermain jet ski dan banana boat. Hanya sekedar duduk di pantai menikmati semilir angin dan deburan ombak pun bisa anda nikmati. Pasir pantai Pulau Umang sangat bersih dan putih. Masih banyak karang-karang dan ganggang di tepiannya.
Baca Ini Aja Deh.... :  Pesona Sunset Pantai Anyer

Jika anda suka bermain di tepi pantai, bisa ditemui banyak ikan-ikan kecil berenang dan keramba milik nelayan. Pengelola pulau telah mempersiapkan taman bermain bertema outbond dan kolam renang khusus anak-anak yang menghadap laut lepas bagi wisatawan yang membawa anak-anak. Tak hanya itu, pengunjung bisa juga memanfaatkan tepian pantai yang luas untuk bermain bola.

pulau umang mapLiburan terasa lengkap dengan sajian kuliner selepas bermain seharian di pantai. Anda bisa mencoba hidangan lezat khas Pulau Umang aneka seafood. Makanan khas pulau Umang adalah ikan kakap merah dan kerapu. Tak perlu khawatir, bagi Anda yang tidak suka hidangan seafood, restoran di Pulau Umang juga menyediakan aneka olahan daging dan menu lainnya.

Di malam hari, pengunjung dihibur oleh pertunjukkan musik organ tunggal lengkap dengan penyanyi bersuara meru. Di penghujung malam, kamar-kamar bertema rumah panggung siap dijadikan tempat peristirahatan. Di Pulau Umang ada 30 kamar dengan pembagian, 15 kamar menghadap sunset dan 15 kamar menghadap sunrise, Anda bebas memilih kamar yang akan ditempati.

Jika ingin berlibur ke Pulau Umang pada musim liburan dan rela berdesak-desakan, Anda harus memesan kamar jauh-jauh hari, karena pulau ini akan dipadati wisatawan. Untuk menginap selama 3 hari 2 malam kira-kira dibutuhkan biaya Rp 1.200.000 per orang untuk bisa menikmati semua keindahan Pulau Umang.
Pencarian Wisata Favorit:
pulau umang,wisata pulau umang,peta pulau umang,pulau umang banten,pantai umang,rute jakarta ke cibaliung,Pulau Umang Indonesia,tempat wisata pulau umang,pulau umang cilegon,rute labuan merak
Share:

Gunung Merbabu


Gunung Merbabu terletak di jawa tengah dengan ketinggian 3.142M dpl pada puncak Kenteng Songo.
 Gunung Merbabu berasal dari kata “meru” yang berarti gunung dan “babu” yang berarti wanita. Gunung ini dikenal sebagai gunung tidur meskipun sebenarnya memiliki 5 buah kawah: kawah Condrodimuko, kawah Kombang, Kendang, Rebab, dan kawah Sambernyowo.

Terdapat 2 buah puncak yakni puncak Syarif (3119m) dan puncak Kenteng Songo (3142m). Puncak Gn.Merbabu dapat ditempuh dari Cunthel, Thekelan, (Kopeng / Salatiga) Wekas (Kaponan / Magelang) atau dari selo (Boyolali).

Perjalanan akan sangat menarik bila Anda berangkat dari jalur Utara (Wekas, Cunthel, Thekelan) turun kembali lewat jalur selatan (Selo).
Share:

Wisata Pulau Seribu

Pulau Seribu atau dikenal juga dengan thousand islands Jakarta, adalah sebuah kepulauan yang menawarkan eksotisme, kecantikan dan daya tarik memikat. Sebuah gugusan kepulauan di Teluk Jakarta yang merupakan bagian dan kesatuan dari kepulauan Nusantara. Pada ratusan tahun yang lalu, pulau-pulau karang itu terbentuk di atas koloni binatang karang yang sudah mati. Koloni ini pada awalnya tumbuh pada dasar laut yang dangkal, dan lapisan atasnya muncul ke permukaan laut serta mengalami pelapukan. Kemudian di atas daratan karang itu, tumbuh jenis pioner berupa semak, beberapa jenis pohon dan kemudian terbentuklah daratan yaitu Kepulauan Seribu yang sekarang di kenal sebagai Pulau Seribu. Memiliki keindahan taman bawah laut yang masih terawat baik, dan diisi dengan biota-biota laut yang berwarna-warni, Pulau Seribu betul-betul menawarkan keindahan dan belum banyak yang percaya bahwa kepulauan ini dekat dengan Ibukota Jakarta.
Wisata Pulau Seribu

Pulau Seribu sendiri terdiri dari ratusan pulau yang tersebar di teluk Jakarta, namun hanya puluhan yang sudah dijadikan sebagai Pulau tujuan wisata, konservasi dan penduduk diantaranya Pulau Bidadari, Pulau Ayer, Pulau Sepa, Pulau Macan, Pulau Putri, Pulau Pelangi, Pulau Alam Kotok, Pulau Pantara, Pulau Tidung, Pulau Pramuka, Pulau Pari, Pulau Harapan, Pulau Bintang, Pulau genteng, Pulau Bira, Pulau Untung jawa dan lainnya. Kami sebagai salah satu operator wisata kepulauan Indonesia, akan memberikan semua informasi yang Anda butuhkan tentang Wisata Pulau Seribu seperti Tour Pulau, sewa kapal, Paket Diving dan informasi lainnya. Pulau Seribu menyimpan keindahan alam yang sangat menawan. Simponi pulau-pulau mungil yang hijau, deburan ombak, pantai putih, sinar matahari yang bewarna keemasan pada waktu senja, yang tentunya akan membangkitkan antusiasme, kekaguman, dan ketentraman hati bagi siapapun yang berada di Kepulauan yang dekat dengan Jakarta ini.
Share:

TANDA-TANDA KEKUASAAN ALLAH

TANDA-TANDA KEKUASAAN ALLAH

Surah 2. Al Baqarah, ayat

259. Atau Apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya. Dia berkata: “Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?” Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali. Allah bertanya: “Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?” ia menjawab: “Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari”. Allah berfirman: “Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi beubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging.” Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: “Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

.

Surah 6. Al An’aam,

99. Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan. Maka Kami keluarkan dari tumbuh-tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak; dan dari mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan yang tidak serupa. perhatikanlah buahnya di waktu pohonnya berbuah dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.

.

Surah 7. Al A’raaf,

26. Hai anak Adam[530], Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian takwa[531] Itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat.

[530] Maksudnya Ialah: umat manusia

[531] Maksudnya Ialah: selalu bertakwa kepada Allah.

146. Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku)[569], mereka tidak beriman kepadanya. dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya, tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus memenempuhnya. yang demikian itu adalah karena mereka mendustakan ayat-ayat Kami dan mereka selalu lalai dari padanya.

[569] Yang dimaksud dengan ayat-ayat di sini Ialah: ayat-ayat Taurat, tanda-tanda kebesaran dan kekuasaan Allah.

179. Dan Sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai.


.

Surah 10. Yunus,

6. Sesungguhnya pada pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang diciptakan Allah di langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya) bagi orang- orang yang bertakwa.

21. Dan apabila Kami merasakan kepada manusia suatu rahmat, sesudah (datangnya) bahaya menimpa mereka, tiba-tiba mereka mempunyai tipu daya dalam (menentang) tanda-tanda kekuasaan kami. Katakanlah: “Allah lebih cepat pembalasannya (atas tipu daya itu)”. Sesungguhnya malaikat-malaikat Kami menuliskan tipu dayamu.

67. Dialah yang menjadikan malam bagi kamu supaya kamu beristirahat padanya dan (menjadikan) siang terang benderang (supaya kamu mencari karunia Allah). Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang mendengar[699].

[699] Maksudnya: Rasul dan orang-orang yang beriman.

76. Dan tatkala telah datang kepada mereka kebenaran[701] dari sisi Kami, mereka berkata: “Sesungguhnya ini adalah sihir yang nyata”.

[701] Maksudnya: tanda-tanda kekuasaan Allah.

92. Maka pada hari ini Kami selamatkan badanmu[704] supaya kamu dapat menjadi pelajaran bagi orang-orang yang datang sesudahmu dan Sesungguhnya kebanyakan dari manusia lengah dari tanda-tanda kekuasaan kami.

[704] Yang diselamatkan Allah ialah tubuh kasarnya, menurut sejarah, setelah Fir’aun itu tenggelam mayatnya terdampar di pantai diketemukan oleh orang-orang Mesir lalu dibalsem, sehingga utuh sampai sekarang dan dapat dilihat di musium Mesir, Berhias, atau bepergian, atau menerima pinangan.

101. Katakanlah: “Perhatikanlah apa yaag ada di langit dan di bumi. tidaklah bermanfaat tanda kekuasaan Allah dan Rasul-rasul yang memberi peringatan bagi orang-orang yang tidak beriman“.

.

Surah 11. Huud,

59. Dan Itulah (kisah) kaum ‘Ad yang mengingkari tanda-tanda kekuasaan Tuhan mereka, dan mendurhakai Rasul-rasul Allah dan mereka menuruti perintah semua Penguasa yang sewenang-wenang lagi menentang (kebenaran).


.

Surah 12. Yusuf,

7. Sesungguhnya ada beberapa tanda-tanda kekuasaan Allah pada (kisah) Yusuf dan saudara-saudaranya bagi orang-orang yang bertanya.

105. Dan banyak sekali tanda-tanda (kekuasaan Allah) di langit dan di bumi yang mereka melaluinya, sedang mereka berpaling dari padanya.


.

Surah 14. Ibrahim,

5. Dan Sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa ayat-ayat Kami, (dan Kami perintahkan kepadanya): “Keluarkanlah kaummu dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dan ingatkanlah mereka kepada hari-hari Allah[781]“. sesunguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi Setiap orang penyabar dan bersyukur.

[781] Yang dimaksud dengan hari-hari Allah ialah Peristiwa yang telah terjadi pada kaum-kaum dahulu serta nikmat dan siksa yang dialami mereka.

.


Surah 15. Al Hijr,

75. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda.

77. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.


.

Surah 16. An Nahl,

11. Dia menumbuhkan bagi kamu dengan air hujan itu tanam-tanaman; zaitun, korma, anggur dan segala macam buah-buahan. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memikirkan.

12. Dan Dia menundukkan malam dan siang, matahari dan bulan untukmu. dan bintang-bintang itu ditundukkan (untukmu) dengan perintah-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang memahami (Nya),

13. Dan Dia (menundukkan pula) apa yang Dia ciptakan untuk kamu di bumi ini dengan berlain-lainan macamnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang mengambil pelajaran.


.

Surah 20. Thaahaa,

54. Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal.

.

Surah 21. Al Anbiyaa’,

32. Dan Kami menjadikan langit itu sebagai atap yang terpelihara[959], sedang mereka berpaling dari segala tanda-tanda (kekuasaan Allah) yang terdapat padanya.

[959] Maksudnya: yang ada di langit itu sebagai atap dan yang dimaksud dengan terpelihara ialah segala yang berada di langit itu dijaga oleh Allah dengan peraturan dan hukum-hukum yang menyebabkan dapat berjalannya dengan teratur dan tertib.

91. Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan Dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam.

.

Surah 25. Al Furqaan,

45. Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu,

.

Surah 26. Asy Syu’araa’,

8. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat suatu tanda kekuasaan Allah. dan kebanyakan mereka tidak beriman.

103. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.

121. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.

139. Maka mereka mendustakan Hud, lalu Kami binasakan mereka. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.

190. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kekuasaan Allah), tetapi kebanyakan mereka tidak beriman.


.

Surah 27. An Naml,

86. Apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Kami telah menjadikan malam supaya mereka beristirahat padanya dan siang yang menerangi? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang beriman.


.

Surah 29. Al ‘Ankabuut,

44. Allah menciptakan langit dan bumi dengan hak[1153]. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang mukmin.

[1153] Maksudnya: Allah menjadikan semua yang disebutkan itu bukanlah dengan percuma, melainkan dengan penuh hikmah.

.

Surah 30. Ar Ruum,

20. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang berkembang biak.

37. Dan Apakah mereka tidak memperhatikan bahwa Sesungguhnya Allah melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya dan Dia (pula) yang menyempitkan (rezki itu). Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang beriman
.

.

Surah 31. Luqman,

31. Tidakkah kamu memperhatikan bahwa Sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebahagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur.

.

Surah 32. As Sajdah,

26. Dan Apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah). Maka Apakah mereka tidak mendengarkan?

.

Surah 34. Saba’,

15. Sesungguhnya bagi kaum Saba’ ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka Yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): “Makanlah olehmu dari rezki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan yang Maha Pengampun”.

19. Maka mereka berkata: “Ya Tuhan Kami jauhkanlah jarak perjalanan kami[1239]“, dan mereka Menganiaya diri mereka sendiri; Maka Kami jadikan mereka buah mulut dan Kami hancurkan mereka sehancur-hancurnya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi Setiap orang yang sabar lagi bersyukur.

[1239] Yang dimaksud dengan permintaan ini ialah supaya kota-kota yang berdekatan itu dihapuskan, agar perjalanan menjadi panjang dan mereka dapat melakukan monopoli dalam perdagangan itu, sehingga Keuntungan lebih besar.

.


Surah 36. Yaasiin,

33. Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati. Kami hidupkan bumi itu dan Kami keluarkan dari padanya biji-bijian, Maka daripadanya mereka makan.

37. Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, Maka dengan serta merta mereka berada dalam kegelapan.


.

Surah 39. Az Zumar,

42. Allah memegang jiwa (orang) ketika matinya dan (memegang) jiwa (orang) yang belum mati di waktu tidurnya; Maka Dia tahanlah jiwa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia melepaskan jiwa yang lain sampai waktu yang ditetapkan[1313]. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda- tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang berfikir.

[1313] Maksudnya: orang-orang yang mati itu rohnya ditahan Allah sehingga tidak dapat kembali kepada tubuhnya; dan orang-orang yang tidak mati hanya tidur saja, rohnya dilepaskan sehingga dapat kembali kepadanya lagi.

52. Dan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya? Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman.

.

Surah 40. Al Mu’min,

13. Dia-lah yang memperlihatkan kepadamu tanda-tanda (kekuasaan)-Nya dan menurunkan untukmu rezki dari langit. dan Tiadalah mendapat pelajaran kecuali orang-orang yang kembali (kepada Allah).

81. Dan Dia memperlihatkan kepada kamu tanda-tanda (kekuasaan-Nya); Maka tanda-tanda (kekuasaan) Allah yang manakah yang kamu ingkari?


.

Surah 41. Fushshilat,

37. Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. janganlah sembah matahari maupun bulan, tapi sembahlah Allah yang menciptakannya, jika ialah yang kamu hendak sembah.

.

Surah 43. Az Zukhruf,

59. Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan Dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail[1363]

[1363] Ayat ini menegaskan pandangan Islam terhadap kedudukan lsa a.s.

.

Surah 44. Ad Dukhaan,

33.Dan Kami telah memberikan kepada mereka di antara tanda-tanda kekuasaan (Kami) sesuatu yang di dalamnya terdapat nikmat yang nyata [1375].

[1375] Yang dimaksud tanda-tanda kekuasaan Allah ialah seperti naungan awan, turunnya manna dan salwa, Terpancarnya air dari batu, belahnya laut Merah.

.


Surah 45. Al Jaatsiyah,

3. Sesungguhnya pada langit dan bumi benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk orang-orang yang beriman.

4. Dan pada penciptakan kamu dan pada binatang-binatang yang melata yang bertebaran (di muka bumi) terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) untuk kaum yang meyakini,

5. Dan pada pergantian malam dan siang dan hujan yang diturunkan Allah dari langit lalu dihidupkan-Nya dengan air hujan itu bumi sesudah matinya; dan pada perkisaran angin terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berakal.

13. Dan Dia telah menundukkan untukmu apa yang di langit dan apa yang di bumi semuanya, (sebagai rahmat) daripada-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi kaum yang berfikir.

.

Surah 51. Adz Dzaariyaat,
20.
 Dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin.

38. Dan juga pada Musa (terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah) ketika Kami mengutusnya kepada Fir’aun dengan membawa mukjizat yang nyata.
Share:

Asal Penciptaan Langit & Bumi Menurut al-Quran

Asal Penciptaan Langit & Bumi Menurut al-Quran

Bisakah dijelaskan proses pnciptaan alam semesta menurut al-Quran!

Jawab:

Bismillah was shalatu was salamu ‘ala Rasulillah, amma ba’du,

Prinsip penting yang perlu kita kedepankan ketika membahas masalah azali (kejadian masa silam) atau masalah ghaib secara umum adalah tidak memberikan rincian tanpa bukti dan dalil yang shahih. Sebatas teori, tidak bisa dijadikan acuan. Karena Allah tidak akan menanyakan masalah ghaib yang kita tidak tahu dan yang tidak disebutkan dalam dalil.

Karena Allah ta’ala mencela memberikan komentar tentang masalah ghaib, yang tidak memiliki bukti.

Diantaranya masalah proses penciptaan alam semesta. Dalam al-Quran, Allah hanya memberikan keterangan global dan tidak rinci. Hanya dengan mengetahui secara global, tanpa menggali yang lebih rinci, itu sudah cukup bagi seorang muslim.

Allah tegaskan dalam al-Quran,

مَا أَشْهَدْتُهُمْ خَلْقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَلا خَلْقَ أَنْفُسِهِمْ

Aku tidak menghadirkan mereka untuk menyaksikan penciptaan langit dan bumi dan tidak (pula) penciptaan diri mereka sendiri (QS. al-Kahfi: 51)

Dalam Fatawa Syabakah Islamiyah dinyatakan,

فأما الأيام الستة التي خلق الله فيها السموات والأرض فهي غيب لم يشهده أحد من البشر، ولا من خلق الله جميعاً

Rentang 6 hari yang Allah jadikan waktu penciptaan langit dan bumi, sifatnya ghaib. Tidak ada satupun manusia yang menyaksikannya, tidak pula makhluk Allah semuanya. (Fatawa Syabakah Islamiyah, no. 190003)
Proses Penciptaan Alam Semesta dalam Al-Quran

Allah ta’ala menceritakan proses penciptaan alam semesta dalam al-Quran. Ada yang bersifat global dan ada yang lebih rinci.

Dalam penjelasan global, Allah menegaskan bahwa Dia menciptakan langit dan bumi selama 6 hari. Allah tegaskan hal ini di tujuh ayat dalam al-Quran. Diantaranya,

إِنَّ رَبَّكُمُ اللَّهُ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ ثُمَّ اسْتَوَى عَلَى الْعَرْشِ

Sesugguhnya Tuhan kalian, yaitu Allah, Dialah yang menciptakan langit dan bumi dalam 6 hari, kemudian Dia beristiwa di atas Arsy. (QS. al-A’raf: 54).

Allah juga berfirman di surat al-Furqan,

وَلَقَدْ خَلَقْنَا السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِي سِتَّةِ أَيَّامٍ وَمَا مَسَّنَا مِنْ لُغُوبٍ

Sungguh Aku telah menciptakan langit dan bumi serta segala yang ada diantara keduanya dalam 6 hari, dan Aku tidak merasa capek. (QS. Qaf: 38).

Keterangan lainnya Allah sebutkan di surat Yunus (ayat 3), Hud (ayat 7), al-Furqan (ayat 59), as-Sajdah (ayat 4), dan al-Hadid (ayat 4).

Disamping penjelasan global, Allah juga memberikan penjelasan lebih rincin, di surat Fushilat (ayat 9 sampai 12), Dia berfirman,

قُلْ أَإِنَّكُمْ لَتَكْفُرُونَ بِالَّذِي خَلَقَ الْأَرْضَ فِي يَوْمَيْنِ وَتَجْعَلُونَ لَهُ أَنْدَاداً ذَلِكَ رَبُّ الْعَالَمِينَ*

Katakanlah: “Sesungguhnya patutkah kamu kafir kepada Yang menciptakan bumi dalam dua hari dan kamu adakan sekutu-sekutu bagi-Nya? (Yang bersifat) demikian itu adalah Rabb semesta alam”. (9)

وَجَعَلَ فِيهَا رَوَاسِيَ مِنْ فَوْقِهَا وَبَارَكَ فِيهَا وَقَدَّرَ فِيهَا أَقْوَاتَهَا فِي أَرْبَعَةِ أَيَّامٍ سَوَاءً لِلسَّائِلِينَ*

Dan dia menciptakan di bumi itu gunung-gunung yang kokoh di atasnya. Dia memberkahinya dan Dia menentukan padanya kadar makanan-makanan penghuninya dalam empat hari. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya. (10)

ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ وَهِيَ دُخَانٌ فَقَالَ لَهَا وَلِلْأَرْضِ ائْتِيَا طَوْعاً أَوْ كَرْهاً قَالَتَا أَتَيْنَا طَائِعِين*

Kemudian Dia menuju kepada penciptaan langit dan langit itu masih merupakan asap, lalu Dia berkata kepadanya dan kepada bumi: “Datanglah kamu keduanya menurut perintah-Ku dengan suka hati atau terpaksa”. Keduanya menjawab: “Kami datang dengan suka hati” (11)

فَقَضَاهُنَّ سَبْعَ سَمَاوَاتٍ فِي يَوْمَيْنِ وَأَوْحَى فِي كُلِّ سَمَاءٍ أَمْرَهَا وَزَيَّنَّا السَّمَاءَ الدُّنْيَا بِمَصَابِيحَ وَحِفْظاً ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ

Maka Dia menjadikannya tujuh langit dalam dua hari. Dia mewahyukan pada tiap-tiap langit urusannya. Dan Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang yang cemerlang dan Kami memeliharanya dengan sebaik-baiknya. Demikianlah ketentuan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. (12).
Makna Kata “Hari”

Selanjutnya, kita akan memahami makna kata ‘hari’ yang disebutkan dalam berbagai ayat di atas.

Ar-Raghib al-Asfahani mengatakan,

اليوم -في لغة العرب- يعبر به عن وقت طلوع الشمس إلى غروبها، وقد يعبر به عن مدة من الزمان أي مدة كانت

Kata ‘hari’ – dalam bahasa arab –, bisa digunakan untuk menyebut rentang waktu antara terbit matahari hingga terbenamnya. Bisa juga untuk menyebut rentang waktu tertentu. (al-Mufradat, hlm. 553).

Karena itulah, ulama berbeda pendapat dalam memahami kata ‘hari’ terkait proses penciptaan alam semesta.

Ibnu Katsir dalam al-Bidayah wa anNihayah menyebutkan perbedaan pendapat ulama tentang makna ‘hari’ dalam ayat di atas. Beliau menyatakan ada dua pendapat ulama tentang makna kata ‘hari’ terkait penciptaan langit dan bumi,

Pendapat Pertama, maknanya sebagaimana makna hari yang dikenal manusia, dimulai sejak terbit matahari hingga terbenamnya matahari. Ini merupakan pendapat jumhur (mayoritas) ulama.

Pendapat Kedua, bahwa satu hari dalam proses penciptaan alam semesta itu seperti 1000 tahun dalam perhitungan manusia. Ini merupakan pendapat yang diriwayatkan dari Ibn Abbas, Mujahid, ad-Dhahak, Ka’b al-Ahbar, dan pendapat yang dipilih oleh Imam Ahmad sebagaimana keteragan beliau dalam ar-Rad ‘ala al-Jahmiyah. Pendapat ini pula yang dinilai kuat oleh Ibnu Jarir at-Thabari. (al-Bidayah wa an-Nihayah, 1/15).

Diantara ulama yang berpendapat bahwa satu hari sama dengan seribu tahun adalah al-Qurthubi. Beliau mengatakan dalam tafsirnya,

في ستة أيام” أي من أيام الآخرة أي كل يوم ألف سنة لتفخيم خلق السماوات والأرض….

Dalam waktu 6 hari, maksudnya adalah hari di akhirat, bahwa satu hari sama dengan 1000 tahun, karena besarnya penciptaan langit dan bumi. (Tafsir al-Qurthubi, 7/219)
Bumi atau Langit Dulu?

Ada dua hal yang perlu dibedakan terkait proses penciptaan langit dan bumi, pertama, mengawali penciptaan (Ibtida al-Khalqi) dan kedua, penyempurnaan penciptaan (Taswiyah al-Khlqi).

Di surat Fushilat ayat 9 hingga 12 di atas, Allah menyebutkan bahwa Dia menciptakan bumi terlebih dahulu sebelum langit. Sehingga, secara Ibtida al-Khalqi, bumi lebih awal dibandingkan langit. Namun penyempurnaan bumi (Taswiyah al-Khlqi), baru dilakukan setelah Allah menciptakan langit.

Ketika menafsirkan surat Fushilat di atas, Ibnu Katsir mengatakan,

فذكر أنه خلق الأرض أولا لأنها كالأساس، والأصل أن يُبْدَأَ بالأساس، ثم بعده بالسقف، كما قال: هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَوَاتٍ

Allah menyebutkan bahwa Dia menciptakan bumi terlebih dahulu, karena bumi ibarat pondasi. Dan pertama kali, harusnya dimulai dengan pondasi. Kemudian setelahnya adalah atap. Sebagaimana yang Allah firmankan,

هُوَ الَّذِي خَلَقَ لَكُمْ مَا فِي الأرْضِ جَمِيعًا ثُمَّ اسْتَوَى إِلَى السَّمَاءِ فَسَوَّاهُنَّ سَبْعَ سَمَوَاتٍ

Dialah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kalian, kemudian Dia berkehendak (beristiwa) menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit (al-Baqarah: 29

Ibnu Katsir melajutkan dengen menjelaskan firman Allah di surat an-Nazi’at,

أَأَنْتُمْ أَشَدُّ خَلْقًا أَمِ السَّمَاءُ بَنَاهَا رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّاهَا وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَاهَا وَالأرْضَ بَعْدَ ذَلِكَ دَحَاهَا أَخْرَجَ مِنْهَا مَاءَهَا وَمَرْعَاهَا وَالْجِبَالَ أَرْسَاهَا مَتَاعًا لَكُمْ وَلأنْعَامِكُمْ

Apakah kamu lebih sulit penciptaanya ataukah langit? Allah telah membinanya, ( ) Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya, ( ) dan Dia menjadikan malamnya gelap gulita, dan menjadikan siangnya terang benderang. ( ) Dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. (30) Dia memancarkan dari bumi mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. ( ) Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, ( ) (semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk binatang-binatang ternakmu. (QS. an-Nazi’at: 27 – 33)

ففي هذه الآية أن دَحْى الأرض كان بعد خلق السماء ، فالدَّحْيُ هو مفسر بقوله: { أَخْرَجَ مِنْهَا مَاءَهَا وَمَرْعَاهَا } ، وكان هذا بعد خلق السماء، فأما خلق الأرض فقبل خلق السماء بالنص

Dalam ayat ini disebutkn bahwa Dahyu al-Ardi (penyempurnaan bumi) dilakukan setelah menciptakan langit. Bentuk ad-Dahyu, ditafsirkan pada ayat, “Dia memancarkan dari bumi mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya.” Dan ini dilakukan setelah penciptaan langit. Adapun penciptaan bumi, ini dilakukan sebelum penciptaan langit berdasarkan nash (dalil tegas). (Tafsir Ibnu Katsir, 7/165).

Selanjutnya, Ibnu Katsir menyebutkan keterangan dari Ibnu Abbas yang diriwayat Bukhari dalam Shahihnya.

Dari Said bin Jubair bahwa ada seseorang yang bertanya kepada Ibnu Abbas beberapa ayat yang menurutnya bertentangan, diantaranya firman Allah tentang penciptaan langit dan bumi.

Orang ini menanyakan,

Di surat an-Nazi’at (ayat 27 – 30), Allah menyebutkan bahwa Dia menciptakan langit sebelum menciptakan bumi. Sementara di surat Fushilat (ayat 9 – 12) Allah menyebutkan bahwa Dia menciptakan bumi sebelum menciptakan langit.

Jawab Ibnu Abbas,

خلق الأرض في يومين، ثم خلق السماء، ثم استوى إلى السماء، فسواهن في يومين آخرين، ثم دَحَى الأرض، ودَحْيُها: أن أخرج منها الماء والمرعى، وخلق الجبال والجماد والآكام وما بينهما في يومين آخرين، فذلك قوله: {دَحَاهَا} وقوله { خَلَقَ الأرْضَ فِي يَوْمَيْنِ } فَخُلِقت الأرض وما فيها من شيء في أربعة أيام، وخلقت السماوات في يومين

Allah menciptakan bumi dalam 2 hari, kemudian Dia menciptakan langit. Kemudian dia beristiwa ke atas langit, lalu Allah sempurnakan langit dalam 2 hari yang lain. Kemudian Allah daha al-Ardha (menyempurnakan bumi). Bentuk penyempurnaan bumi adalah dengan Dia keluarkan dari bumi mata air, tumbuh-tumbuhan, Allah ciptakan gunung, benda mati, dataran tinggi, dan segala yang ada di antara langit dan bumi, dalam 2 hari. Itulah makna firman Allah, “Bumi dihamparkannya.” Sementara firman Allah, “Dia menciptakan bumi dalam 2 hari.” Diciptakanlah bumi dan segala isinya dalam 4 hari dan diciptakan semua langit dalam 2 hari. (HR. Bukhari secara Muallaq sampai al-Minhal, 16/85).

Kesimpulan dari keterangan Ibnu Abbas Radhiyallahu ‘anhuma,

Allah menciptakan bumi 2 hari belum sempurna dan belum ada isinya. Kemudian menciptakan semua langit dalam 2 hari, dan terakhir Allah mengisi bumi dengan tumbuhan, gunung, benda-benda dalam 2 hari.

Allahu a’lam.


http://bustomiarifinakmibaturaja.blogspot.co.id/search?updated-max=2016-02-19T19:53:00-08:00&max-results=7&start=7&by-date=false
Share:

Cara Mencapai Kesuksesan

Cara Mencapai Kesuksesan
Keberhasilan, kesuksesan, keberuntungan dan kemenangan adalah hal yang menjadi impian, harapan, dan dambaan setiap manusia. Tidak seorangpun yang menginginkan kegagalan, kehancuran, kebinasaan dan kekalahan dalam hidupnya, baik di dunia maupun di akhirat. Akan tetapi, untuk memperoleh kemenangan dan keberhasilan tidaklah semudah membalik telapak tangan. Seseorang harus menempuh jalan panjang yang berliku serta penuh onak dan duri. Kalau ada kesuksesan dicapai tanpa perjuangan yang melelahkan, maka agaknya kemenangn dan keberhasilan itu, tidaklah akan terasa sebagai sebuah kemenangan dan keberhasilan.
Allah swt. memberikan beberapa petunjuk dan cara bagaimana seseorang bisa memperoleh keberhasilan dan kesuksesan. Ada beberapa syarat yang mesti dipenuhi dan diikuti manusia agar sampai ke gerbang kesuksesan dan keberhasilan, sehingga dia menjadi pemenang.

Pertama, seseorang mesti memiliki ketangguhan dan ketegaran menghadapi berbagai tantangan, hambatan dan kesulitan. Sebab, dalam melakukan suatu perbuatan, sesederhana apapun bentuknya tentulah akan memiliki hambatan dan rintangan serta kesulitan. Orang yang berhenti pada satu tahap kesulitan dan hambatan lalu meninggalkannya, tentulah tidak akan pernah sukses. Kesuksesan baru diperoleh jika seseorang gigih dalam melakukannya. Ketika dihadapkan pada sebuah rintangan, hambatan, dan kesulitan justru hal itu menjadi pendorongnya untuk lebih bersemangat guna mencapai kesuksesan. Begitulah yang disebutkan Allah swt. dalam surat Ali ‘Imran [3]: 146

وَكَأَيِّنْ مِنْ نَبِيٍّ قَاتَلَ مَعَهُ رِبِّيُّونَ كَثِيرٌ فَمَا وَهَنُوا لِمَا أَصَابَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَمَا ضَعُفُوا وَمَا اسْتَكَانُوا وَاللَّهُ يُحِبُّ الصَّابِرِينَ

Artinya: “Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.”
Kenapa para nabi Allah sukes dalam melaksanakan misinya? Sebab, mereka adalah orang-orang yang tidak lemah, tegar, tidak lesu dan loyo serta tidak mudah menyerah pada satu kesulitan. Perjalanan dakwah para nabi dan rasul Allah, bukanlah suatu pekerjaan yang mudah dan bukan pula tanpa tantangan. Tidak sedikit dari mereka yang diancam, diintimidasi, dicaci dan dimaki, dikejar dan diburu, serta sebagiannya dibunuh. Akan tetapi, mereka tetap meraih kesuksesan, karena ketegaran dan ketangguhan yang mereka miliki.

 Kedua, hendaklah seseorang selalu berusaha melawan dan menahan gejolak jiwanya. Sebab, ketika manusia berbuat suatu kebaikan, tentulah syaithan tidak akan pernah tinggal diam melihat manusia sampai ke tujuannya. Syaithan dengan sekuat tenaga dan segenap kemampuannya akan berusaha menggagalkan manusia dari kesuksesan, dengan cara membuat gejolak dalam jiwa manusia itu. Tanpa disadari akhirnya manusia tersebut, dikalahkan oleh kehendak nafsunya yang telah ditunggangi syaitah. Allah swt berfirman dalam surat an-Nazi’at [79]: 40-41

وَأَمَّا مَنْ خَافَ مَقَامَ رَبِّهِ وَنَهَى النَّفْسَ عَنِ الْهَوَى(40)فَإِنَّ الْجَنَّةَ هِيَ الْمَأْوَى(41)


Artinya: “Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya,40maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal (nya).”
Orang yang berhak memperoleh sorga Tuhan sebagai “simbol” kemenangan yang hakiki dan abadi, adalah orang yang takut kepada Tuhan dan selalu menahan gejolak jiwanya. Sebab, nafsu dan gejolak jiwa manusia selalu menggiringnya kepada kegagalan, kehancuran dan kebinasaan.


Ketiga, seseorang haruslah memilki rasa percaya diri yang tinggi terhadap kemapuannya dalam melakukan sesuatu. Ketika melakukan suatu hal, hendaklah manusia membuang rasa minder, rendah diri, cemas, takut dari dalam dirinya. Hendaklah dia membangun rasa percaya diri kalau dia mampu melakukannya, dan bahwa dia adalah yang terbaik dalam hal itu. Begitulah yang dipesankan Allah dalam surat Ali ‘Imran [3]: 139

وَلَا تَهِنُوا وَلَا تَحْزَنُوا وَأَنْتُمُ الْأَعْلَوْنَ إِنْ كُنْتُمْ مُؤْمِنِينَ
 

Artinya: “Janganlah kamu bersikap lemah (minder), dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman.”
Ketika seseorang berkhutbah atau berceramah mislanya, untuk mencapai sukses hendaklah dia memiliki rasa percaya diri akan kemampuannya. Buanglah rasa cemas, takut, minder dan sejenisnya kemudian anggaplah bahwa kita adalah yang terbaik dalam hal itu, sementara orang lain tidak lebih hebat dari kita (bukan bermaksud sombong dan menganggap rendah orang lain). Dengan begitu, seseorang akan sampai pada kesuksesan dan keberhasilan. 


Keempat, hendaklah seseorang memiliki tekad yang bulat dan membuang sikap ragu-ragu. Sebab, sikap ragu-ragu bukan saja akan membuat manusia mengalami kegagalan dan kerugian, namun akan membuat manusia takut dan tidak berani berbuat sesuatu. Ketika akan melakukan sesuatu, hendaklah seseorang berkeyakinan bahwa dia mampu melakuannya, dan fokos terhadap sesuatu itu. Mestilah dia memiliki keyakinan yag mantap dan tekad yang bulat dengan pilihannya tersebut. Itulah yang disebutkan Allah dalam surat al-Hujurat [49]: 15

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ الَّذِينَ ءَامَنُوا بِاللَّهِ وَرَسُولِهِ ثُمَّ لَمْ يَرْتَابُوا وَجَاهَدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ أُولَئِكَ هُمُ الصَّادِقُونَ

Artinya:
“Sesungguhnya orang-orang yang beriman hanyalah orang-orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya kemudian mereka tidak ragu-ragu dan mereka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah, mereka itulah orang-orang yang benar.”
Akan tetapi, tentunya tekad yang bulat dan keyakinan yang penuh haruslah diikuti dengan kerja keras dan kesungguhan dengan mengerahkan segenap potensi yang dimiliki untuk sampai kepada kesuksesan itu. Tidaklah ada artinya suatu tekad, jika tidak dibarengi dengan usaha dan kerja keras serta kesungguhan dalam berbuat.
Share:

Senyum Dan Tawa Menurut Al-Qur’an

  • Senyum Dan Tawa Menurut Al-Qur’an
Di antara tanda kebesaran Allah adalah, bahwa Dia memberikan potensi kepada manusia secara berpasangan. Manusia diberi potensi untuk bisa marah pada saat dan kondisi tertentu, namun juga memiliki potensi kasih sayang dan penuh kelembutan pada waktu dan kondisi yang lain. Begitu juga, manusia memiliki kemampuan untuk bisa menangis dan mengeluarkan air matanya pada suatu kondisi, namun pada situsi dan kondisi lainnya manusia juga bisa tersenyum dan tertawa, begitulah seterusnya.
Senyum dan tawa sebagai suatu potensi dan kemampuan yang diberikan Allah kepada manusia, mestilah dipergunakan sesuai maksud Sang Pemberi itu sendiri. Jika tidak, maka tentulah senyum dan tawa yang dilakukan manusia akan menjadi sesuatu yang dicela oleh Allah. Sebab, adakalanya tersenyum dan tertawa itu merupakan ibadah dan mendapat pujian Allah, akan tetapi sebaliknya, tersenyum dan tertawa juga bisa menjadi bagian dari dosa jika tidak menurut tujuan Allah memberikan potensi tersebut.

Al-Qur’an sebagai kitab Allah yang sempurna, juga memberikan pembicaraan khusus persoalan tersenyum dan tertawa yang baik dan dipuji Allah serta bentuk tertawa yang buruk dan dicela oelh Allah. Di antaranya adalah;

Pertama, tersenyum dan tertawa dengan maksud mencemooh dan melecehkan orang lain. Ini adalah bentuk senyum dan tawa yang dicela oleh Allah, dan termasuk salah satu bentuk dosa, baik kepada Allah maupun terhadap sesama. Hal itu disebutkan Allah dalam surat az-Zukhruf [43]: 47, ketika Fir’aun dan kaumnya mencemooh dan melecehkan nabi Musa as.
 
فَلَمَّا جَاءَهُمْ بِآيَاتِنَا إِذَا هُمْ مِنْهَا يَضْحَكُونَ
Artinya: “Maka tatkala dia (Musa) datang kepada mereka dengan membawa mu`jizat-mu`jizat Kami dengan serta merta mereka mentertawakannya.”
Seringkali dalam kehidupan sehari-hari, ketika kita menemui atau menghadapi seseorang, apalagi jika orang lain itu kita anggap kedudukannya lebih rendah, maka kadang kita tersenyum dengan senyum penuh ejekan atau tertawa dengan meksud mencemooh keadaannya. Senyum dan tawa seperti itu adalah bagian dari dosa. Karena, orang yang tersenyum dan tertawa dengan maksud seperti itu adalah orang yang angkuh dan sombong serta dicela oleh Allah.

 
Kedua, tersenyum dan tertawa dengan maksud merendahkan atau mengolok-olok orang lain. Kalau yang pertama, senyum dan tertawa dengan maksud mencemooh atau melecehkan, sekalipun yang mencemooh menyadari bahwa kedudukan belum tentu lebih tinggi dari yang dicemooh atau yang dilecehkan. Sementara yang kedua, senyum dan tertawa dilakukan di maksudkan untuk merendahkan dan memperolok orang lain, yang kedudukannya dianggap lebih rendah dari yang mentertawakan. Inilah salah satu bentuk tersenyum atau tertawa yang dilarang oleh Allah. Hal itu seperti disebutkan dalam surat al-Muthaffifin [83]: 29

 
إِنَّ الَّذِينَ أَجْرَمُوا كَانُوا مِنَ الَّذِينَ ءَامَنُوا يَضْحَكُونَ
Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang dahulunya (di dunia) menertawakan orang-orang yang beriman.”
 
Orang-orang yang kafir (Quraiys) mentertawakan orang-orang mukmin, karena mereka menganggap bahwa kedudukan mereka lebih tinggi dan terhormat dari orang beriman, yang ketika itu masih sedikit dan sangat lemah. Kondisi mereka ini nanti berbeda dengan orang Mukmin di akhirat, di mana orang-orang mukmin berada di tempat dan derajat yang tinggi, sementara orang kafir berada di tempat dan derajat yang rendah dan hina. Sehingga, orang-orang beriman balik mentertawakan mereka, seperti yang terdapat dalam surat al-Muthffifin [63]: 34

فَالْيَوْمَ الَّذِينَ ءَامَنُوا مِنَ الْكُفَّارِ يَضْحَكُونَ
Artinya: “Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir.
 
Ketiga, tersenyum dan tertawa saat seseorang memberikan nasehat dan pengajaran. Tersenyum dan tertawa di saat seseorang memberikan nasehat dan pengajaran adalah sesuatu yang buruk dan dicela oleh Allah. Begitulah yang disebutkan Allah dalam surat at-Taubah [9]: 81-82

فَرِحَ الْمُخَلَّفُونَ بِمَقْعَدِهِمْ خِلَافَ رَسُولِ اللَّهِ وَكَرِهُوا أَنْ يُجَاهِدُوا بِأَمْوَالِهِمْ وَأَنْفُسِهِمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ وَقَالُوا لَا تَنْفِرُوا فِي الْحَرِّ قُلْ نَارُ جَهَنَّمَ أَشَدُّ حَرًّا لَوْ كَانُوا يَفْقَهُونَ(81)فَلْيَضْحَكُوا قَلِيلًا وَلْيَبْكُوا كَثِيرًا جَزَاءً بِمَا كَانُوا يَكْسِبُونَ(82)
Artinya: “Orang-orang yang ditinggalkan (tidak ikut berperang) itu, merasa gembira dengan tinggalnya mereka di belakang Rasulullah, dan mereka tidak suka berjihad dengan harta dan jiwa mereka pada jalan Allah dan mereka berkata: "Janganlah kamu berangkat (pergi berperang) dalam panas terik ini". Katakanlah: "Api neraka Jahannam itu lebih sangat panas (nya)", jikalau mereka mengetahui (81). Maka hendaklah mereka tertawa sedikit dan menangis banyak, sebagai pembalasan dari apa yang selalu mereka kerjakan (82).”
 
Dalam ayat di atas menjelasakan bahawa Allah memerintahkan kepada nabi Muhammad untuk memperingatkan orang-orang munafik bahwa panasnya api neraka mengatasi segalanya. Ketika itu, Allah mengaitkan dengan perintah sedikit tertawa dan banyak menangis. Hal itu berarti, bahwa ketika seseorang diberikan pengajaran, hendaklah dia memperhatikan dengan seksama dan tidak banyak bercanda, tersenyum ataupun tertawa kecuali seperlu dan sekedarnya saja. Jika tidak demikian, tertawa di saat seperti itu bukan hanya sekedar menggangu proses belajar dan mengajar, akan tetapi akan membuat sang pemberi nasehat atau pengajar tersinggung dan merasa dilecehkan. Sehingga, semuanya akan menjadi hal yang sia-sia dan tidak akan ada manfaatnya.

Keempat, tersenyum dan tertawa karena merasa heran terhadap sesuatu. Senyum dan tawa seperti ini, adalah senyum dan tawa yang tidak dilarang oleh Allah. Di mana, ketika seseorang merasa sangat heran atas sesuatu hal atau peristiwa dan merasa sesuatu itu di luar jangkauan akal sehatnnya, lalu dia tersenyum atau tertawa, maka hal itu adalah sesuatu yang dibolehkan oleh Allah. Tidaklah ada celaan Allah terhadap tertawa seperti ini. Sama seperti tertawanya sayidah Sarah isteri Ibrahim as. ketika malaikat memberitahukan kepada Ibarahim bahwa isterinya yang sudah lanjut usia itu akan hamil dan melahirkan. Hal itu disebutkan Allah dalam surat Hud [11]: 71-72

وَامْرَأَتُهُ قَائِمَةٌ فَضَحِكَتْ فَبَشَّرْنَاهَا بِإِسْحَاقَ وَمِنْ وَرَاءِ إِسْحَاقَ يَعْقُوبَ(71)قَالَتْ يَاوَيْلَتَى ءَأَلِدُ وَأَنَا عَجُوزٌ وَهَذَا بَعْلِي شَيْخًا إِنَّ هَذَا لَشَيْءٌ عَجِيبٌ(72)
Artinya: “Dan isterinya berdiri (dibalik tirai) lalu dia tersenyum. Maka Kami sampaikan kepadanya berita gembira tentang (kelahiran) Ishaq dan dari Ishak (akan lahir puteranya) Ya`qub (71). Isterinya berkata: "Sungguh mengherankan, apakah aku akan melahirkan anak padahal aku adalah seorang perempuan tua, dan ini suamikupun dalam keadaan yang sudah tua pula? Sesungguhnya ini benar-benar suatu yang sangat aneh( 72).”
 
Ketika diberitahukan bahwa dia akan hamil dan melahirkan seorang anak, Sarah tersenyum dan tertawa karena merasa hal itu adalah sesuatu yang mengherankan dan tidak masuk akal. Betapa tidak, kondisi fisiknya yang sudah tua dan lemah serta mandul, bagaimana mungkin bisa hamil dan melahirkan. Keheranannya itulah yang membuat dia tersenyum dan tertawa. Akan tetapi, senyum dan tawa itu bukanlah sesuatu yang dicela oleh Allah, sepangjang senyum dan tawanya tidak sampai ke tingkat mengingkari atau bahkan melecehkan.

Kelima, tersenyum dan tertawa karena kagum terhadap sesuatu. Perasaan kagum dan heran walaupun seringkali dipersamakan sebagian orang, namun sedikit memiliki perbedaan. Perasaan heran timbul jika seseorang menemui suatu kenyataan yang berada di luar jangkauan akal sehatnya. Dia berkeyakinan bahwa hal itu sesuatu yang tidak mungkin terjadi, namun kenyataannya terjadi. Berbeda dengan perasaan kagum, di mana ia timbul karena hebat dan agungnya sesuatu. Seseorang merasakan sesuatu itu adalah hal yang besar dan agung, dan bukan sesuatu yang tidak masuk akal. Seperti kekaguman nabi Sulaiman as. terhadap seekor ratu semut yang sangat mempedulikan dan mengutamakan keselamatan rakyatnya, sehingga sang ratu memerintahkan rakyatnya terlebih dahulu memasuki sarang atau rumah mereka agar tidak binasa terinjak Sulaiman dan tentaranya. Sikap yang dimiliki pemimpin semut ini membuat sulaiman kagum, sehingga dia tertawa sambil memuji kebesaran Allah. Sebagaiman dalam firman-Nya surat an-Naml [27]: 19

فَتَبَسَّمَ ضَاحِكًا مِنْ قَوْلِهَا وَقَالَ رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
Artinya: “maka dia tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdo`a: "Ya Tuhanku, berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri ni`mat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”

Keenam, tersenyum dan tertawa karena gembira atau senang. Senyum dan tertawa seperti ini adalah suatu yang sudah menjadi fitrah manusia. Jika memperoleh nikmat berupa kesenangan, tentulah semua manusia akan tersenyum dan tertawa, dengan wajah yang berseri-seri dan mata yang berkaca-kaca. Bahkan, tertawanya sampai meneteskan air mata, karena merasakan keharuan. Seperti yang disebutkan Allah dalam surat ‘Abasa [80]: 38-39

وُجُوهٌ يَوْمَئِذٍ مُسْفِرَةٌ(38)ضَاحِكَةٌ مُسْتَبْشِرَةٌ(39
)
Artinya: “Banyak muka pada hari itu berseri-seri (38) Tertawa dan gembira ria (39)”.
Ini adalah senyum dan tawa yang dibenarkan dan dipuji oleh Allah, sepanjang tidak melewati batas kewajaran. Sebab, apapun perbuatan yang dibolehkan Allah, jika dilakukan secara berlebihan dan melampaui batas kewajarannya, tentulah akan menimbulkan dampak buruk bagi pelakunya. Di samping hal yang berlebihan adalah seuatu yang amat dibenci oleh Allah.
Share:

10 Masjid Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia

10 Masjid Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia 

Indonesia yang memiliki ribuan pulau dan bermacam-macam suku bangsa banyak memiliki sejarah kebudayaan. Salah satunya adalah sejarah kebudayaan islam dan peninggalannya. Dahulu banyak terdapat kerajaan-kerajaan islam yang ada di Indonesia dan meninggalkan bangungan-bangungan bersejarah antara lainnya adalah bangungan masjid.
Seperti dilansir Triptrus.com berikut 10 masjid peninggalan sejarah yang ada di Indonesia.

1. Masjid Raya Baiturrahman Aceh
Masjid Raya Baiturrahman AcehMasjid bersejarah ini dibangung oleh Sultan Iskandar Muda pada tahun 1612. Namun ada juga pendapat yang mengatakan bahwa masjid ini dibangun di tahun 1292 oleh Sultain Alaidin Mahmudsyah. Masji ini pernah di hancurkan oleh Belanda di tahun 1873, namun akhirnya Belanda memutuskan untuk membangun kembali masjid ini di tahun 1877. Itu dilakukan sebagai permintaan maaf atas dirusaknya bangunan masjid yang lama. Pembangunan kembali masjid baru mulai dilaksanakan pada tahun 1879. Masjid ini selesai dibangun pada tahun 1883 dan tetap berdiri hingga sekarang. Dan yang uniknya masjid ini tetap utuh pada saat terjadinya bencana Tsunami di tahun 2004 dan menjadi tempat pengungsian pada waktu itu.

2. Masjid Raya Medan
Masjid Raya Medan
Masjid yang dibangun pada tahun 1906 ini juga dikenal dengan nama Masjid Al-Mashun. Pembangunan masjid ini selesai pada tahun 1909 oleh Sultan Ma’mum Al Rasyid Perkasa Alam. Masjid ini begitu megah karena disengaja oleh Sultan. Beliau menjadikan masjid ini harus lebih megah dari istananya yaitu Istana Maimun.
Bahan bangunan dan rancangan masjid ini diimpor dari luar negeri, seperti marmer untuk dekorasi diimpor dari Italia dan Jerman, dan kaca patri dari Cina, dan lampu gantung dari Prancis. Arsitek Belanda yang merancang masjid ini, JA Tingdeman merancang bangunan ini dengan corak bangunan Maroko, Eropa, Melayu, dan Timur Tengah.

3. Masjid Raya Ganting Padang
Masjid Raya Ganting Padang
Menurut sejarah pembangunan masjid ini pada tahun 1700. Dan bangunannya telah beberapa kali dipindahkan sampai pada akhirnya berada di daerah Ganting, kota Padang, Sumatra Barat mulai tahun 1805.
Model atap masjid ini berbentuk persegi delapan dan dibuat oleh para pekerja etnis Cina yang dahulu membantu mengembangkan bangunan ini, setelah Belanda menambahkan bangunan masjid ini sebagai kompensasi digunakannya tanah wakaf untuk jalur transportasi pabrik semen Indarung ke Pelabuhan Teluk Bayur. Sama dengan masjid baiturahman yang ada di Aceh, masjid ini juga tetap kokoh saat dilanda gempa dan Tsunami di tahun 1833. Masji ini juga pernah menjadi tempat pengungsian Presiden Pertama Indonesia, Bung Karno sebelum diasingkan ke Bengkulu di tahun 1942.

4. Masjid Istiqlal Jakarta
Masjid Istiqlal Jakarta
Masjid istiqlal merupakan masjid terbesar di Asia Tenggara. Pembangunannya diprakarsai oleh Bung Karno pada tahun 1951 dengan rancangan arsiteki Frederich Silaban. Pembangungan baru mulai pada tahun 1961 dan merampungkan pembangunannya pada tahun 1978. Nama masjid ini diambil dari bahasa Arab yang berarti “Kemerdekaan.”
Saat ini masjid negara Indonesia ini menjadi pusat perayaan berbagai acara agama umat Muslim seperti Iedul Fitri, Iedul Adha, Maulid Nabi Muhammad, dan Isra’ Mi’raj. Kapasitas penampungan masjid ini dapat menampung hingga 200 ribu jamaah dari satu lantai dasar dan lima lantai di atasnya. Masjid Istiqlal dibangun di atas bekas reruntuhan benteng Prins Frederik benteng milik penjajah belanda yang didirikan di tahun 1873.

5. Masjid Agung Banten
Masjid Agung Banten
Masjid ini dibangun dengan karya tangan arsitek Cina bernama Tjek Ban Tjut pada masa pemerintahan sultan pertama dari Kesultanan Banten, Sultan Maulana Hasanuddin, putra dari Sunan Gunung Jati di tahun 1560. Atap bangunan masjid ini menyerupai pagoda.
Untuk menara masjid yang tingginya 24 meter itu dibangun oleh arsitek Belanda Hendrik Lucasz Cardeel. Menara tersebut berada di sisi timur dan menjadi tempat wisata karena keunikan bentuk bangunannya. Cardeel juga membangun bangunan khusus di sisi selatan masjid yang dulu digunakan sebagai tempat bermusyawarah dan berdiskusi. Selain itu di sisi utara dan selatan masjid ini terdapat makam kuno para sultan Banten dan keluarganya 

6. Masjid Agung Cirebon
 Masjid Agung Cirebon
Masjid ini juga dikenal dengan nama Masjid Agung Kasepuhan dan Masjid Agung Sang Cipta Rasa. Pembangunannya diprakarsai oleh Sunan Gunung Jati dan dengan karya arsitek Sunan Gunung Kalijaga. Pembangunan masjid ini selesai pada tahun 1480 yang pada masa itu adalah masa penyebaran agama Islam oleh para Wali Songo.
Masjid Agung beada di kompleks Keraton Kasepuhan Cirebon, Jawa Barat. Uniknya masjid ini mempunyai sembilan pintu untuk masuk ke ruangan utama. Sembilan pintu tersebut melambangkan kesembilan Wali Songo. Selain itu masjid Agung Cirebon juga dikenal dengan nama Masjid Sunan Gunung Jati.

7. Masjid Menara Kudus
Masjid Menara Kudus
Sesuai dengan namanya masjid ini dibangun oleh salah satu Wali Songo yaitu Sunan Kudus tahun 1549 di kota Kudus. Batu pertama pembangunannya batu yang berasal dari Baitul Maqdis, dari Palestina. Bentuk menara yang mirip dengan bentuk candi ini menunjukkan percampuran pengaruh kebudayaan agama Hindu dan Budha. Ini merupakan cara Sunan Kudus menyampaikan ajaran agama Islam kepada penganut agama Hindu dan Budha pada masa itu agar lebih mudah untuk diterima. Uniknya lagi menara masjid ini dibangun tanpa menggunakan semen sebagai perekatnya dan juga dihiasi oleh 32 piring biru yang berhiaskan lukisan.

8. Masjid Agung Demak
Masjid Agung Demak
Pendirian masjid ini dilakukan oleh Raden Patah yang merupakan raja pertama dari Kesultanan Demak, beserta para Wali Songo di tahun 1466 dan pembangunannya selesai tahun 1479. Bangunan induk masjid ini ditopang oleh empat tiang utama yang bernama saka guru. Uniknya, salah satu dari tiang utama tersebut terbuat dari serpihan kayu, dan dinamakan saka latal.
Di bagian samping masjid ini terdapat Museum Masjid Agung Demak. Museum tersebut menampilkan berbagai koleksi unik masjid yang bersejarah, seperti beduk dan kentongan yang dibuat oleh Wali Songo, kitab tafsir Al-Qur’an Jus 15-30 tulisan tangan Sunan Bonang, sepotong kayu dari saka latal yang diambil oleh Sunan Kalijaga, dan lain sebagainya.

9. Masjid Sunan Ampel
10 Masjid Peninggalan Sejarah Islam di Indonesia
Masjid bersejarah ini juga dibangun oleh salah satu Wali Songo yaitu Sunan Ampel di tahun 1421. Beliau bersama dua sahabatnya, Mbah Sholeh dan Mbah Sonhaji yang mendirikan Masjid Ampel. Luas bangunan kurang lebih 2 km persegi. Memiliki keunikan berupa 16 tiang kayu setinggi 17 meter dengan diameter 60 cm. Tiang-tiang dari kayu jati itu tidak terbuat dari sambungan kayu dan sampai sekarang tidak diketahui bagaimana cara mendirikan tiang tersebut.
Sampai saat ini kawasan Wisata Religi Sunan Ampel, lokasi Masjid Sunan Ampel, tiap harinya dipenuhi oleh wisatawan yang berziarah ke makam Sunan Ampel yang berada di sekitar halaman masjid. Selain itu di kompleks pemakaman masjid itu juga terdapat makam salah satu pahlawan nasional, KH Mas Mansyur.

10. Masjid Kotagede Yogyakarta
Masjid Kotagede Yogyakarta
Masjid Kotagede adalah masjid bersejarah dan tertua di Yogyakarta. Didirikan oleh Sultan Agung, Raja kerajaan Mataram, pada tahun 1640. Pembangunan masjid ini ini dikerjakan dengan bergotong-royong melibatkan pekerja beragama Hindu dan Budha, sehingga arsitektur bangunan masjid ini terlihat pengaruh bangunan Hindu dan Budha. Awalnya, Masjid Kotagede hanya seluas 100 meter persegi, namun Paku Buwono X memperluas bangunan masjid ini hinga mencapai 1.000 meter persegi. Uniknya di bulan Ramadhan di Masjid ini sholat tarawih dilakukan pada saat jam 24.00.
Itulah 10 peninggalan masjid bersejarah yang ada di Indonesia. Semoga bermanfaat.
Share:

Hukum Wanita Yang Tidak Berjilbab

"Hukum Wanita Yang Tidak Berjilbab "




Bismillahirahmanirahim...
Assalamualaikum wr wb...
Masih seputar mengenai Jilbab ya likers....
Mohon maaf bukan niat hati tuk menghakimi temen-temen yang belum bisa memakai jilbab tapi pada dasarnya hanya sekedar untuk saling mengingatkan saja sesama umat islam khususnya wanita,,"
Imam Ali as berkata:

“Saya dan Fathimah menghadap Rasulullah saw dan kami melihat beliau dalam keadaan menangis tersedu-sedu dan kami berkata kepada beliau: “Demi ayah dan ibuku sebagai jaminanmu, apa yang membuat anda menangis tersedu-sedu?”

Rasulullah bersabda:
“wahai Ali pada malam mi’raj ketika aku pergi ke langit ,aku melihat wanita–wanita umatku dalam azab dan siksa yang sangat pedih sehingga aku tidak mengenali mereka. Oleh karena itu, sejak aku melihat pedihnya azab dan siksa mereka, aku menangis.

Kemudian beliau bersabda:
1. Aku melihat wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih.
Rasulullah saw bersabda:

“Wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih adalah wanita yang tidak mau menutupi rambutnya dari pandangan laki-laki yang bukan mahram.
Sepenggal cerita Ali as diatas dari 11 sabda Rasullullah mengenai wanita yang masuk neraka menerangkan dengan jelas bahwasanya seorang wanita akan masuk neraka jika tidak menutupi rambutnya atau memakai jilbab(Hijab)
Mungkin Kaum wanita sekarang menyangka bahwa tidak memakai jilbab adalah dosa kecil,bahkan ada yang bilang lebih baik tak memakai jelbab dari pada memakai juga tak bisa menjaga kelakuannya"Kaum wanita menganggap yang terpenting hatinya dan bisa menjaga prilaku dan mengerjakan sholat, puasa, zakat dan haji yang mereka lakukan.
Al-Qur'an surat Al-Maidah ayat 5 baris terakhir yang artinya sbb:

“….. Barang siapa yang mengingkari hukum-hukum syariat Islam sesudah beriman, maka hapuslah pahala amalnya bahkan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi”.

Sebagaimana telah diterangkan dimuka, memakai jilbab bagi kaum wanita adalah hukum syariat Islam yang digariskan Allah dalam surat An-Nur ayat 59. Jadi kaum wanita yang tak memakainya, mereka telah mengingkari hukum syariat Islam dan bagi mereka berlaku ketentuan Allah yang tak bisa ditawar lagi, yaitu hapus pahala shalat, puasa, zakat dan haji mereka?.
Sikap Allah diatas ini sama dengan sikap manusia dalam kehidupan sehari-hari sebagai terlambang dari peribahasa seperti:“Rusak susu sebelanga, karena nila setitik,”. Contoh segelas susu adalah enak diminum. Tetapi kalau dalam susu itu ada setetes kotoran manusia, kita tidak membuang kotoran, tetapi kita membuang seluruh susu tersebut.
Begitulah sikap manusia jika ada barang yang kotor mencampuri barang yang bersih. Kalau manusia tidak mau meminum susu yang bercampur sedikit kotoran, begitu juga Allah tidak mau menerima amal ibadah manusia kalau satu saja perintah-Nya diingkari.
Di dalam surat Al A’raaf ayat 147, Allah menegaskan lagi sikapNya terhadap wanita yang tak mau memakai jilbab, yang berbunyi sbb.:
“Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, juga mendustakan akhirat, hapuslah seluruh pahala amal kebaikan. Bukankah mereka tidak akan diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan?”
Rasulullah bersabda,
"Tidak diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab)." (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah)

Kaum wanita yang tak memakai jilbab didalam hidupnya, mereka telah sesuai dengan bunyi ayat Allah diatas ini, hapuslah pahala shalat, puasa, zakat, haji mereka.
Kaum wanita yang tak mau memakai jilbab berada dalam neraka sebagaimana bunyi hadits Nabi Muhammad SAW diatas, juda ditegaskan Allah sebagaimana firmanNya di dalam surat Al A’raaf ayat 36 yang artinya seperti:

“Adapun orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal didalamnya”.

Kaum wanita yang tak mau memakai jilbab, adalah mendustakan ayat Allah surat An Nur ayat 31 dan Al Ahzab ayat 59 dan menyombongkan diri terhadap perintah Allah tersebut, maka sesuai dengan bunyi ayat tersebut diatas mereka kekal didalam neraka.

Ummat Islam selama ini menyangka tidak kekal didalam neraka, karena ada syafaat atau pertolongan Nabi Muhammad SAW yang memohon kepada Allah agar ummat yang berdosa dikeluarkan dari neraka. Mereka yang dikeluarkan Allah dari neraka, mereka yang dalam hidupnya ada perasaan takut kepada Allah. Tetapi kaum wanita yang tak mau memakai jilbab, tidak ada perasaan takutnya akan siksa Allah, sebab itulah mereka kekal didalam neraka.
Sekarang kaum wanita yang tak mau berjilbab, dapat menanyakan kepada hati nurani mereka masing-masing. Apakah terasa berdosa bagaikan gunung yang sewaktu-waktu jatuh menghimpitnya atau bagaikan lalat yang hinggap dihidung mereka?.
Kalau kaum wanita yang tak mau memakai jilbab, menganggap enteng dosa mereka bagaikan lalat yang hinggap dihidungnya, maka tak akan bertobat didalam hidupnya. Atau dalam perkataan lain tidak ada perasaan takutnya kepada Allah, sebab itu mereka kekal didalam neraka sebagaimana bunyi surat Al-A’raaf ayat 36 di atas. Jadi mereka tak mendapat syafaat atau pertolongan Nabi Muhammad SAW nanti di akhirat.
Banyak sekali kaum wanita yang tak berjilbab sungguhpun mereka mendirikan shalat, puasa, zakat dan haji, tetapi telah hapus nilai pahalanya disisi Allah telah terjadi di zaman kita ini dan akan berketerusan sampai hari kiamat, kecuali dakwah menghidupkan risalah jilbab ini dikerjakan bersama-sama oleh seluruh ummat Islam, yaitu dengan mencetak ulang buku yang tipis ini dengan jumlah yang banyak dan disebarkan secara cuma-cuma ketengah-tengah ummat Islam.
Sesungguhnya banyak kaum wanita yang hapus pahala shalatnya yang hidup di zaman ini dan di zaman yang akan datang, semata-mata karena mereka tidak memakai jilbab didalam hidup mereka, telah diisyaratkan Nabi Muhammad SAW dikala hidup beliau sebagaimana bunyi hadits dibawah ini yang artinya sbb:
“Ada satu masa yang paling aku takuti, dimana ummatku banyak yang mendirikan shalat, tetapi sebenarnya mereka bukan mendirikan shalat, dan neraka jahanamlah bagi mereka”.
Tafsir “…sebenarnya bukan mendirikan shalat…” dari hadits diatas, ialah nilai shalat mereka tidak ada disisi Allah karena telah hapus pahalanya disebabkan kaum wanita mengingkari ayat jilbab. Begitulah Nabi Muhammad SAW memberi peringatan kepada kita semua, bahwa banyak ummatnya dari kaum wanita yang masuk neraka biarpun mereka mendirikan shalat, tetapi tidak memakai jilbab didalam hidup,
"Semoga menjadi renungan kita bersama bahwa yang wajib itu tetap wajib hukumnya,,"
Kalau tidak mulai dari sekarang apakah kita akan menunggu hari lusa atau disaat kita sudah tua,,,?"
Ingat satu hal Malaikat maut itu tidak menunggumu hari lusa besok atau taun depan mungkin satu menit,jam atau hari esok kita telah dicabut nyawanya oleh malaikat maut,,"dan kita benar-benar menjadi orang yang merugi setelah hari itu datang kepada kita,,"
Buat teman-temanku Berjilbab Yuks,,,,"memakai jilbab itu indah dan terhormat dimata manusia juga dimata ALLAH"
Wallahu a’lam bish-shawabi... (hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini... Itu hanyalah dari kami... dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan dan Semoga Bermanfaat serta bisa kita ambil hikmahnya... Amin
Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...
Wassalam...
Share:

RUQYAH

RUQYAH


  • Definisi Ruqyah
Makna ruqyah secara terminologi adalah al-'udzah yg digunakan utk melindungi orang yg terkena penyakit seperti panas krn disengat binatang, kesurupan, dan yg lainnya....
Secara terminologi ruqyah terkadang disebut pula dgn 'azimah.
Al-Fairuz Abadi berkata: ''Yang dimaksud 'azimah-'azimah adalah ruqyah-ruqyah.
Sedangkan ruqyah yaitu ayat-ayat Al-Qur'an yg dibacakan terhadap orang2 yg terkena berbagai penyakit dgn mengharap kesembuhan.''
Adapun makna ruqyah secara etimologi syariat adlah doa dan bacaan-bacaan yg mengandung permintaan tolong dan perlindungan kepada Alloh utk mencegah atau mengangkat bala/penyakit...
Terkadang doa atau bacaan itu disertai dgn sebuah tiupan dari mulut ke kedua telapak tangan atau anggota tubuh orang yg meruqyah atau yg diruqyah.
Tentu ruqyah yg paling utama adalah doa dan bacaan yg bersumber dari Al-Qur'an dan As-Sunnah.

  • Ruqyah di Masa Jahiliyyah
Setiap manusia yg mengerti kemaslahatan tentu selalu ingin menjaga kesehatan tubuh dan jiwanya.
Barangsiapa bisa memenuhi keinginan ini berarti karunia Alloh Ta'ala utk diri cukup besar.
Sehingga wajar jika pengobatan ruqyah telah dikenal secara luas di tengah masyarakat jahiliyyah.
Ruqyah adalah salah satu cara pengobatan yg mereka yakini dapat menyembuhkan penyakit dan menjaga kesehatan...
Kala itu ruqyah digunakan utk mengobati berbagai penyakit seperti tersengat binatang berbisa, terkena sihir, kekuatan 'ain dan lainnya...
Namun yg disayangkan ruqyah sering menjadi media utk penyebarluasan berbagai kesyirikan di kalangan mereka. Pengobatan ruqyah yg dilakukan tdk luput dari pelanggaran syariat.
Di antaranya adalah pengakuan mengetahui perkara ghaib, menyekutukan Alloh, menyandarkan diri kepada selain Alloh, dan berlindung kepada jin, dan lain-lain.....
Setelah Islam datang,,
seluruh ruqyah dilarang oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam kecuali yg tdk mengandung kesyirikan.
Islam mengajarkan kaum muslimin utk berhati-hati dlm menggunakan ruqyah.
Sehingga mereka tdk terjatuh ke dlm pengobatan ruqyah yg mengandung bid'ah atau syirik...
'Auf bin Malik radhiallahu 'anhu berkata:

كُنَّ نَرْقِي فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَقُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، كَيْفَ تَرَى فِي ذَلِكَ؟ فَقَالَ: اعْرِضُوْا عَلَيَّ رُقَاكُمْ لاَ بَأْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ يَكُنْ فِيْهِ شِرْكٌ

''Dahulu kami meruqyah di masa jahiliyyah. Lalu kami bertanya: 'Wahai Rasulullah bagaimana pendapatmu tentang hal itu..???'
Beliau menjawab: 'Tunjukkan kepadaku ruqyah-ruqyah kalian... Ruqyah-ruqyah itu tdk mengapa selama tdk mengandung syirik'.''

 
Kebanyakan manusia terpedaya dgn penampilan 'Shaleh' dari orang yg meruqyah...
Sehingga mereka tdk lagi memperhatikan tata cara dan isi ruqyah yg dibacakan...
Asy-Syaikh Shalih bin 'Abdul 'Aziz Alus-Syaikh hafizhahullah berkata:

''Penyebaran kesyirikan banyak terjadi di negeri-negeri Islam melalui para tabib orang yg mengobati dgn ramu-ramuan dan mengobati dgn Al-Qur'an.
 
Ibnu Bisyr menyebutkan pada permulaan Tarikh Najd di antara faktor penyebab tersebar kesyirikan di negeri Najd adalah keberadaan para tabib dan ahli pengobatan dari orang2 Badui di berbagai kampung sewaktu musim buah...
Manusia membutuhkan mereka utk keperluan meruqyah dan pengobatan. mka mereka memerintahkan manusia dgn kesyirikan dan cara-cara yg tdk disyariatkan..''

  • Hukum Ruqyah
Ruqyah telah dikenal oleh masyarakat jahiliyyah sebelum Islam...
Tetapi kebanyakan ruqyah mereka mengandung kesyirikan.
Padahal Islam datang utk mengenyahkan segala bentuk kesyirikan...
Alasan inilah yg membuat Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang para shahabat radhiallahu 'anhum utk melakukan ruqyah.
Kemudian beliau membolehkan selama tdk mengandung kesyirikan.
Beberapa hadits telah menjelaskan kepada kita tentang fenomena di atas.
Di antaranya:
1. Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu 'anhu bahwa beliau berkata: ''Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

إِنَّ الرُّقَى وَالتَّمَائِمَ وَالتِّوَلَةَ شِرْكٌ
''Sesungguhnya segala ruqyah tamimah dan tiwalah adalah syirik.''
 
2. Dari 'Auf bin Malik Al-Asyja'i radhiallahu 'anhu bahwa beliau berkata:
كُنَّ نَرْقِي فِي الْجَاهِلِيَّةِ فَقُلْنَا: يَا رَسُوْلَ اللهِ، كَيْفَ تَرَى فِي ذَلِكَ؟ فَقَالَ: اعْرِضُوْا عَلَيَّ رُقَاكُمْ لاَ بَأْسَ بِالرُّقَى مَا لَمْ يَكُنْ فِيْهِ شِرْكٌ

Dahulu kami meruqyah di masa jahiliyyah. Lalu kami bertanya: ''Wahai Rasulullah bagaimana pendapatmu tentang hal itu?''
Beliau menjawab: ''Tunjukkan kepadaku ruqyah-ruqyah kalian. Ruqyah-ruqyah itu tdk mengapa selama tdk mengandung syirik.''

 
3. Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu 'anhu bahwa beliau berkata:
نَهَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الرُّقَى فَجَاءَ آلُ عَمْرِو بْنِ حَزْمٍ إِلَى رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، فَقَالُوا: إِنَّهُ كَانَتْ عِنْدَنَا رُقْيَةٌ نَرْقِي مِنَ الْعَقْرَبِ وَإِنَّكَ نَهَيْتَ عَنِ الرُّقَى. قَالَ: فَعَرَضُوْهَا عَلَيْهِ. فَقَالَ: مَا أَرَى بَأْسًا، مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَنْفَعَ أَخَاهُ فَلْيَنْفَعْهُ

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang dari segala ruqyah...
Lalu keluarga 'Amr bin Hazm datang kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Mereka berkata: ''Wahai Rasulullah sesungguhnya kami dahulu memiliki ruqyah yg kami pakai utk meruqyah sengatan kalajengking.
Tetapi engkau telah melarang dari semua ruqyah.''
Mereka lalu menunjukkan ruqyah itu kepada beliau.
Beliau bersabda: ''Tidak mengapa barangsiapa di antara kalian yg mampu memberi kemanfaatan bagi saudara mka hendak dia lakukan.''
4. Dari Jabir bin Abdillah radhiallahu ‘anhu beliau berkata:
كَانَ لِيْ خَالٌ يَرْقِي عَنِ الْعَقْرَبِ، فَنَهَى رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَنِ الرُّقَى. قَالَ: فَأَتَاهُ فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، إِنَّكَ نَهَيْتَ عَنِ الرُّقَى وَأَنَا أَرْقِي مِنَ الْعَقْرَبِ فَقَالَ: مَنِ اسْتَطَاعَ مِنْكُمْ أَنْ يَنْفَعَ أَخَاهُ فَلْيَفْعَلْ

''Dahulu pamanku meruqyah krn sengatan kalajengking.
Sementara Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam melarang dari segala ruqyah. mka pamanku mendatangi beliau lalu berkata: 'Wahai Rasulullah sesungguhnya engkau melarang dari segala ruqyah dan dahulu aku meruqyah krn kalajengking.'
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam pun bersabda: 'Barangsiapa di antara kalian yg mampu memberi manfaat bagi saudara mka hendaklah ia lakukan.''
5. Dari 'Ubadah bin Ash-Shamit radhiallahu ‘anhu beliau berkata:

كُنْتُ أَرْقِي مِنْ حُمَةِ الْعَيْنِ فِي الْجَاهِلِيَّةِ. فَلَمَّا أَسْلَمْتُ ذَكَرْتُهَا لِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ: اعْرِضْهَا عَلَيَّ. فَعَرَضْتُهَا عَلَيْهِ، فَقَالَ: ارْقِ بِهَا فَلاَ بَأْسَ بِهَا

''Di masa jahiliyyah dulu aku meruqyah krn kalajengking dan 'ain . Tatkala aku masuk Islam aku memberitahukan kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: '‘Perlihatkan ruqyah itu kepadaku..!!''
Lalu aku menunjukkan kepada beliau.
Beliau pun bersabda:''Pakailah utk meruqyah krn tdk mengapa menggunakannya'.''
 
6. Dari Syifa' bintu Abdullah radhiallahu 'anha:

أَنَّهَا كَانَتْ تُرْقِي فِي الْجَاهِلِيَّةِ، فَلَمَّا جَاءَ اْلإِسْلاَمُ، قَالَتْ: لاَ أَرْقِي حَتَّى اسْتَأْذَنَ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. فَأَتَيْتُهُ فَاسْتَأْذَنْتُهُ. فَقَالَ عَنْهَا رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: ارْقِي مَا لَمْ يَكُنْ فِيْهَا شِرْكٌ

''Dahulu dia meruqyah di masa jahiliyyah. Setelah kedatangan Islam mk dia berkata: 'Aku tdk meruqyah hingga aku meminta izin kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam.'
Lalu dia pun pergi menemui dan meminta izin kepada beliau.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda kepadanya: 'Silahkan engkau meruqyah selama tdk mengandung perbuatan syirik'..''

 
Demikianlah mereka melakukan ruqyah di masa jahiliyyah...
Ruqyah mereka mengandung perbuatan syirik sehingga dilarang Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam....
Kemudian beliau membolehkan bagi mereka selama tdk mengandung kesyirikan...
Beliau membolehkan krn ruqyah itu bermanfaat bagi mereka dlm banyak hal...
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullahu berkata:
''Para ulama telah bersepakat tentang boleh ruqyah ketika terpenuhi tiga syarat:
1. Menggunakan Kalamullah atau nama-nama dan sifat-Nya.
2. Menggunakan lisan Arab atau yg selain selama makna diketahui.
3. Meyakini bahwa ruqyah tdk berpengaruh dgn sendirinya, namun dgn sebab Dzat Alloh Subhanahu wa Ta'ala.

Mereka berselisih mengenai tiga hal di atas bila dijadikan sebagai syarat. Yang kuat adalah pendapat yg mengharuskan utk memenuhi tiga syarat yg disebutkan.''
Dengan penjelasan di atas berarti segala ruqyah yg tdk memenuhi tiga syarat itu tdk diperbolehkan.
Jika kita rinci ada tiga jenis ruqyah yg tdk diperbolehkan:
1. Ruqyah yg mengandung permohonan bantuan dan perlindungan kepada selain Alloh Ta'ala.
Ruqyah-ruqyah seperti ini sering dipakai oleh para dukun tukang sihir dan paranormal.
Mereka memohon bantuan dan perlindungan dgn menyebut nama-nama jin,malaikat,nabi, dan orang shaleh....
Terkadang mereka melakukan kesyirikan ini dgn kedok agama...
Banyak orang awam yg terkecoh dgn penampilan sebagian mereka yg memakai atribut agama...
Padahal ruqyah yg mereka lakukan dan ajarkan berbau mistik serta sarat dgn kesyirikan...

2. Ruqyah dgn bahasa 'ajam atau sesuatu yg tdk dipahami maknanya.
Mayoritas ruqyah yg berbahasa 'ajam mengandung penyebutan nama-nama jin permintaan tolong kepada mereka dan sumpah dgn nama orang yg mengagungkannya....
Oleh krn itu para setan segera menyambut dan menaati orang yg membacanya..
Keumuman ruqyah yg tersebar di tengah manusia dan tdk menggunakan bahasa Arab banyak mengandung syirik. Demikian yg ditegaskan oleh Syaikhul Islam.
Asy-Syaikh Hafizh Al-Hakami berkata: ''Adapun ruqyah yg tdk memakai lafadz-lafadz Arab tdk diketahui makna tdk masyhur dan tdk didapatkan dlm syariat sama sekali mk bukanlah perkara yg datang dari Alloh Ta'ala dan tidaklah berada dlm naungan Al-Quran dan As-Sunnah.
Bahkan hal itu merupakan bisikan setan kepada para walinya.
Sebagaimana firman Alloh Ta'ala:
وَإِنَّ الشَّيَاطِيْنَ لَيُوْحُوْنَ إِلَى أَوْلِيَائِهِمْ لِيُجَادِلُوْكُمْ

''Dan sesungguh para setan mewahyukan kepada wali-wali mereka utk mendebat kalian.''
 
Ruqyah semacam inilah yg dimaksud Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dlm sabdanya:
إِنَّ الرُّقَى وَالتَّمَائِمَ وَالتِّوَلَةَ شِرْكٌ
''Sesungguh segala ruqyah tamimah dan tiwalah adalah syirik.''
 
Hal itu krn orang yg mengucapkan tdk mengetahui apakah ruqyah menggunakan nama-nama Alloh Ta'ala,para malaikat atau para setan..
Dia pun tdk mengetahui apakah di dlmnya terdapat kekafiran atau keimanan, kebenaran atau kebatilan, kemanfaatan atau mara bahaya,,
dan apakah itu ruqyah ataukah sihir....
Demi Alloh mayoritas manusia benar-benar tenggelam dlm berbagai malapetaka ini. Mereka menggunakannya dgn bentuk yg cukup banyak dan jenis yg beraneka ragam...''
Share:

Hukum Wanita Yang Tidak Berjilbab

"Hukum Wanita Yang Tidak Berjilbab "



 
Bismillahirahmanirahim...
Assalamualaikum wr wb...
Masih seputar mengenai Jilbab ya likers....
Mohon maaf bukan niat hati tuk menghakimi temen-temen yang belum bisa memakai jilbab tapi pada dasarnya hanya sekedar untuk saling mengingatkan saja sesama umat islam khususnya wanita,,"
Imam Ali as berkata:

“Saya dan Fathimah menghadap Rasulullah saw dan kami melihat beliau dalam keadaan menangis tersedu-sedu dan kami berkata kepada beliau: “Demi ayah dan ibuku sebagai jaminanmu, apa yang membuat anda menangis tersedu-sedu?”
 
Rasulullah bersabda:
“wahai Ali pada malam mi’raj ketika aku pergi ke langit ,aku melihat wanita–wanita umatku dalam azab dan siksa yang sangat pedih sehingga aku tidak mengenali mereka. Oleh karena itu, sejak aku melihat pedihnya azab dan siksa mereka, aku menangis.
 
Kemudian beliau bersabda:
1. Aku melihat wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih.
Rasulullah saw bersabda:

“Wanita yang digantung dengan rambutnya dan otak kepalanya mendidih adalah wanita yang tidak mau menutupi rambutnya dari pandangan laki-laki yang bukan mahram.
Sepenggal cerita Ali as diatas dari 11 sabda Rasullullah mengenai wanita yang masuk neraka menerangkan dengan jelas bahwasanya seorang wanita akan masuk neraka jika tidak menutupi rambutnya atau memakai jilbab(Hijab)
Mungkin Kaum wanita sekarang menyangka bahwa tidak memakai jilbab adalah dosa kecil,bahkan ada yang bilang lebih baik tak memakai jelbab dari pada memakai juga tak bisa menjaga kelakuannya"Kaum wanita menganggap yang terpenting hatinya dan bisa menjaga prilaku dan mengerjakan sholat, puasa, zakat dan haji yang mereka lakukan.
Al-Qur'an surat Al-Maidah ayat 5 baris terakhir yang artinya sbb:

“….. Barang siapa yang mengingkari hukum-hukum syariat Islam sesudah beriman, maka hapuslah pahala amalnya bahkan di akhirat dia termasuk orang-orang yang merugi”.
 
Sebagaimana telah diterangkan dimuka, memakai jilbab bagi kaum wanita adalah hukum syariat Islam yang digariskan Allah dalam surat An-Nur ayat 59. Jadi kaum wanita yang tak memakainya, mereka telah mengingkari hukum syariat Islam dan bagi mereka berlaku ketentuan Allah yang tak bisa ditawar lagi, yaitu hapus pahala shalat, puasa, zakat dan haji mereka?.
Sikap Allah diatas ini sama dengan sikap manusia dalam kehidupan sehari-hari sebagai terlambang dari peribahasa seperti:“Rusak susu sebelanga, karena nila setitik,”. Contoh segelas susu adalah enak diminum. Tetapi kalau dalam susu itu ada setetes kotoran manusia, kita tidak membuang kotoran, tetapi kita membuang seluruh susu tersebut.
Begitulah sikap manusia jika ada barang yang kotor mencampuri barang yang bersih. Kalau manusia tidak mau meminum susu yang bercampur sedikit kotoran, begitu juga Allah tidak mau menerima amal ibadah manusia kalau satu saja perintah-Nya diingkari.
Di dalam surat Al A’raaf ayat 147, Allah menegaskan lagi sikapNya terhadap wanita yang tak mau memakai jilbab, yang berbunyi sbb.:
“Orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, juga mendustakan akhirat, hapuslah seluruh pahala amal kebaikan. Bukankah mereka tidak akan diberi balasan selain dari apa yang telah mereka kerjakan?”
Rasulullah bersabda,
"Tidak diterima sholat wanita dewasa kecuali yang memakai khimar (jilbab)." (HR. Ahmad, Abu Daud, Tirmidzi, bn Majah)
 
Kaum wanita yang tak memakai jilbab didalam hidupnya, mereka telah sesuai dengan bunyi ayat Allah diatas ini, hapuslah pahala shalat, puasa, zakat, haji mereka.
Kaum wanita yang tak mau memakai jilbab berada dalam neraka sebagaimana bunyi hadits Nabi Muhammad SAW diatas, juda ditegaskan Allah sebagaimana firmanNya di dalam surat Al A’raaf ayat 36 yang artinya seperti:

“Adapun orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, mereka itulah penghuni neraka, mereka kekal didalamnya”.
 
Kaum wanita yang tak mau memakai jilbab, adalah mendustakan ayat Allah surat An Nur ayat 31 dan Al Ahzab ayat 59 dan menyombongkan diri terhadap perintah Allah tersebut, maka sesuai dengan bunyi ayat tersebut diatas mereka kekal didalam neraka.

Ummat Islam selama ini menyangka tidak kekal didalam neraka, karena ada syafaat atau pertolongan Nabi Muhammad SAW yang memohon kepada Allah agar ummat yang berdosa dikeluarkan dari neraka. Mereka yang dikeluarkan Allah dari neraka, mereka yang dalam hidupnya ada perasaan takut kepada Allah. Tetapi kaum wanita yang tak mau memakai jilbab, tidak ada perasaan takutnya akan siksa Allah, sebab itulah mereka kekal didalam neraka.
Sekarang kaum wanita yang tak mau berjilbab, dapat menanyakan kepada hati nurani mereka masing-masing. Apakah terasa berdosa bagaikan gunung yang sewaktu-waktu jatuh menghimpitnya atau bagaikan lalat yang hinggap dihidung mereka?.
Kalau kaum wanita yang tak mau memakai jilbab, menganggap enteng dosa mereka bagaikan lalat yang hinggap dihidungnya, maka tak akan bertobat didalam hidupnya. Atau dalam perkataan lain tidak ada perasaan takutnya kepada Allah, sebab itu mereka kekal didalam neraka sebagaimana bunyi surat Al-A’raaf ayat 36 di atas. Jadi mereka tak mendapat syafaat atau pertolongan Nabi Muhammad SAW nanti di akhirat.
Banyak sekali kaum wanita yang tak berjilbab sungguhpun mereka mendirikan shalat, puasa, zakat dan haji, tetapi telah hapus nilai pahalanya disisi Allah telah terjadi di zaman kita ini dan akan berketerusan sampai hari kiamat, kecuali dakwah menghidupkan risalah jilbab ini dikerjakan bersama-sama oleh seluruh ummat Islam, yaitu dengan mencetak ulang buku yang tipis ini dengan jumlah yang banyak dan disebarkan secara cuma-cuma ketengah-tengah ummat Islam.
Sesungguhnya banyak kaum wanita yang hapus pahala shalatnya yang hidup di zaman ini dan di zaman yang akan datang, semata-mata karena mereka tidak memakai jilbab didalam hidup mereka, telah diisyaratkan Nabi Muhammad SAW dikala hidup beliau sebagaimana bunyi hadits dibawah ini yang artinya sbb:
“Ada satu masa yang paling aku takuti, dimana ummatku banyak yang mendirikan shalat, tetapi sebenarnya mereka bukan mendirikan shalat, dan neraka jahanamlah bagi mereka”.
Tafsir “…sebenarnya bukan mendirikan shalat…” dari hadits diatas, ialah nilai shalat mereka tidak ada disisi Allah karena telah hapus pahalanya disebabkan kaum wanita mengingkari ayat jilbab. Begitulah Nabi Muhammad SAW memberi peringatan kepada kita semua, bahwa banyak ummatnya dari kaum wanita yang masuk neraka biarpun mereka mendirikan shalat, tetapi tidak memakai jilbab didalam hidup,
"Semoga menjadi renungan kita bersama bahwa yang wajib itu tetap wajib hukumnya,,"
Kalau tidak mulai dari sekarang apakah kita akan menunggu hari lusa atau disaat kita sudah tua,,,?"
Ingat satu hal Malaikat maut itu tidak menunggumu hari lusa besok atau taun depan mungkin satu menit,jam atau hari esok kita telah dicabut nyawanya oleh malaikat maut,,"dan kita benar-benar menjadi orang yang merugi setelah hari itu datang kepada kita,,"
Buat teman-temanku Berjilbab Yuks,,,,"memakai jilbab itu indah dan terhormat dimata manusia juga dimata ALLAH"
Wallahu a’lam bish-shawabi... (hanya Allah yang Mahatahu Kebenarannya)
Jika terjadi kesalahan dan kekurangan disana-sini dalam catatan ini... Itu hanyalah dari kami... dan kepada Allah SWT., kami mohon ampunan...
Semoga Allah SWT. memberi kekuatan untuk kita amalkan dan Semoga Bermanfaat serta bisa kita ambil hikmahnya... Amin
Silahkan SHARE ke rekan anda jika menurut anda notes ini bermanfaat...
Wassalam...
Share:

TATA CARA MENJADI MUALAF DARI KRISTEN KE ISLAM

TATA CARA MENJADI MUALAF DARI KRISTEN KE ISLAM


"saya pria kristen, umur 28 tahun. saya mempunyai seorang kekasih seorang muslim umur 26 tahun, sudah bercerai, mempunyai anak 1. selama saya dekat dengan dia, saya banyak belajar tentang islam dan ada ketertarikan di hati saya untuk masuk islam.. pada saat saya memutuskan untuk mualaf, keluarganya meminta saya utuk tidak berhubungan lagi dengan dia..saat ini saya masih memutuskan untuk mualaf, "

yang ingin saya tanyakan,
1. bagaimana saya bisa mualaf, dan tata cara untuk mualaf?
2. apakah ada situs online yang mengajarkan tentang islam dan tata cara sholat serta belajar alquran?

saya kira cukup pertanyaaan saya saat ini..
terima kasih.

JAWABAN TATA CARA MENJADI MUALAF DARI KRISTEN KE ISLAM

Semoga Anda terus mendapatkan hidayah untuk menjadi seorang muslim dan menerima kebenaran dengan tanpa rintangan dan halangan apapun. Amin. Jawaban pertanyaan anda sbb:

1. Menjadi seorang muslim itu mudah. Yang diperlukan hanyalah membaca dua kalimat syahadah (kesaksian) dengan penuh keyakinan.
Teks Arabnya sbb: أشهدُ أنْ لا إلهَ إلا اللهُ وأشهدُ أنَّ محمدًا رسولُ اللهِ
Teks latin sbb: Asyhadu an La Ilaha Illa Allah wa Asyhadu anna Muhammadar Rasulullah.
Artinya: Aku bersaksi tidak ada tuhan yang patut disembah kecuali Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad itu Utusan Allah.

Anda dapat megucapkan kata di atas sendirian dan sudah menjadi muslim. Namun akan lebih ideal apabila mengucapkannya di depan beberapa saksi. Akan lebih baik lagi kalau di sebuah masjid atau pesantren. Kalau Anda seorang Tionghoa, Anda dapat mengucapkan itu di kantor PITI terdekat supaya mendapat pengesahan formal. Atau, datang ke kantor NU (Nahdlatul Ulama) terdekat.

2. Banyak situs yang mengajarkan soal Islam secara terperinci. Secara audio visual dapat anda cari di Youtube.com. Sedangkan untuk teks bacaan dapat dikunjungi situs-situs seperti pesantrenvirtual.com atau situs ini (alkhoirot.net). Silahkan cari melalui kotak cari (search box) di sebelah kanan situs ini.

SARAN: Ada baiknya anda masuk Islam dengan bantuan seorang ustadz, ulama atau kyai dari kalangan NU (Nahdlatul Ulama). Pastikan ustadz tersebut dari kalangan non-Wahabi agar anda tidak terjebak ke doktrin ekstrim mereka.


KEUTAMAAN NON-MUSLIM YANG MASUK ISLAM: DOSA MASA LALU DIHAPUS

Seorang non-msulim dari agama apapun dia berasal baik dari Hindu, Buddha, Kristen, Katolik, Konghucu, Atheis, Shinta, Bahai, Zoroastrian, Yahudi, dll, maka ketika masuk Islam seluruh dosa-dosa masa lalunya akan terhapus sebagaimana bayi yang baru lahir berdasarkan dalil-dalil berikut:

- Q.S. Al-Anfaal 8: 38


Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu, “Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi, sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnah (ketetapan Allah) terhadap orang-orang dahulu.“

- Hadits riwayat Nasai


إِذَا أَسْلَمَ الْعَبْدُ فَحَسُنَ إِسْلَامُهُ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ كُلَّ حَسَنَةٍ كَانَ أَزْلَفَهَا وَمُحِيَتْ عَنْهُ كُلُّ سَيِّئَةٍ كَانَ أَزْلَفَهَا ثُمَّ كَانَ بَعْدَ ذَلِكَ الْقِصَاصُ الْحَسَنَةُ بِعَشْرَةِ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ وَالسَّيِّئَةُ بِمِثْلِهَا إِلَّا أَنْ يَتَجَاوَزَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهَا

Artinya: Jika seorang hamba masuk Islam, lalu Islamnya baik, Allah menulis semua kebaikan yang pernah dia lakukan, dan dihapus darinya semua keburukan yang pernah dia lakukan. Kemudian setelah itu ada qishash (balasan yang adil), yaitu satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat sampai 700 kali lipat. Adapun satu keburukan dibalas dengan sama, kecuali Allah ‘Azza wa Jalla mengampuninya.

- Hadits riwayat Muslim, Nabi bersabda kepada Amr bin Ash yang hendak masuk Islam

أَمَا عَلِمْتَ أَنَّ الْإِسْلَامَ يَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْلَهُ وَأَنَّ الْهِجْرَةَ تَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْلِهَا وَأَنَّ الْحَجَّ يَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْلَهُ

Artinya: Tidakkah engkau tahu bahwa Islam menggugurkan (dosa-dosa) sebelumnya, dan bahwa hijroh menggugurkan (dosa-dosa) sebelumnya bahwa haji menggugurkan (dosa-dosa) sebelumnya.

- Hadits riwayat Muslim, Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Majah Nabi bersabda: Sungguh telah beruntung orang yang masuk Islam dan dia diberi rezeki yang cukup, dan Allah menjadikannya qana’ah (ridha; menerima) dengan apa yang Dia berikan kepadanya.
_____________________________


HARTA WARIS PENINGGALAN ADIKNYA NENEK

Asalamualikum warohmatulloh wabarokatu

Pertama-tama saya mengucapkan salam kenal.
saya mempunyai pertanyaan seputar harta warisan dari nenek namanya C (bukan nenek asli tetapi almarhumah adalah adik dari nenek saya/Nenek A), cerita sebagai berikut :

nenek C (almarhumah) meninggal dunia tidak mempunyai anak kandung dan suaminya (kakek) lebih dulu wafat. nenek C dan kakek tersebut memelihara anak dari kecil sampai anak angkat tersebut wafat mendahului nenek tsb.
sekarang harta almarhum tersebut di kuasai oleh istri dari anak angkat beliau,

1. yang jadi pertanyaan apakah kami (cucu)-- tapi bukan cucu asli karena kami dilahirkan dari keturunan kakaknya (nenek A) almarhum tersebut-- mempunyai hak atas harta nenek C tersebut yang mana harta warisnya sekarang dikuasai oleh istri anak angkatnya tersebut?

Nenek C (almarhumah) tersebut mempunyai kakak kandung 2 orang yakni Nenek A dan nenek B (semuanya sudah wafat) meninggalkan keturunan anak laki-laki dan perempuan.
nenek A, B, C, mempunyai saudara kandung se ayah yakni kakek D dari pernikahan orang tua dengan ibu tiri. dari pihak keluarga kakek D sudah mendapatkan harta nenek tersebut (gonogini),

2. tetapi yg jadi pertanyaan kami dan penasaran kami adalah harta warisan nenek C tersebut dari warisan eyang kami (harta bawaan) apakah dapat kami ambil sebagai harta warisan kami?

atas perhatian dan pencerahannya kami ucapkan trima kasih
Salam hormat

JAWABAN

Sebelum menjawab pertanyaan Anda perlu diketahui bahwa anak angkat nenek tersebut tidak berhak mendapat harta waris sama sekali. Akan tetapi, nenek C dapat memberinya hibah saat nenek C masih hidup. Dengan hibah maka nenek C dapat memberikan semua hartanya kepada anak angkatnya tersebut. Apabila demikian, maka tidak ada kerabat nenek C yang akan mendapatkan warisan karena hartanya nenek C sudah habis. Hibah seperti ini sering terjadi dalam kasus anak angkat.

Seandainya tidak ada hibah dari nenek C pada anak angkatnya maka hartanya harus diwaris. Aturan warisnya sbb:

1. Saudara-saudara kandung dari nenek C --yakni nenek A dan B -- berhak atas warisan tersebut. Sedangkan nenek D tidak mendapat warisan karena saudara terhalang oleh saudara kandung.
2. Apabila nenek A dan B tidak ada alias sudah wafat, maka hak waris jatuh ke bawahnya yakni anak dari nenek A dan B. Apabila anak dari nenek A dan B sudah wafat, maka warisan jatuh ke cucunya.

Share:
Auto Backlink : OoneSeem

Translate

Blog Archive

Blogger templates

klik